Divestasi 20% Saham Vale Ditarget Beres Paling Lambat Juni 2020
Penjualan 20% saham Vale Indonesia (INCO) kepada Asahan Alumunium (Inalum) molor dari target akhir tahun lalu. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan divestasi tesebut rampung selambat-lambatnya Juni tahun ini.
Saat ini, proses divestasi masih berjalan. "Nah, tunggu saja maksimal di pertengahan tahun ini sudah bisa ada info yang terbaik," kata Erick ketika ditemui di Jakarta, Jumat (17/1).
Ia mengaku tidak mengetahui alasan mundurnya penyelesaian divestasi Vale. "Saya tidak tahu karena kan itu di bawah Inalum," ujarnya.
(Baca: Kementerian BUMN Tambah Satu Kursi Direksi di Holding BUMN Tambang)
Yang jelas, pengambilalihan saham Vale dinilai Erick sebagai langkah positif seiring semakin berkembangnya penggunaan kendaraan listrik. Nikel, komoditas produksi Vale, merupakan bahan dasar untuk pembuatan baterai mobil listrik.
"Kita produsen nikel nomor satu, terbesar di dunia mungkin. Nah, dengan itu bagaimana bahwa akuisisi Vale juga menjadi bagian penting secara strategic plan," kata dia.