Hoaks Virus Corona Beredar di RI 8 Bulan Sebelum Mewabah di Tiongkok

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Cindy Mutia Annur
3 Februari 2020, 17:35
Kominfo Temukan Hoaks Virus Corona yang Beredar Mei 2019
Kominfo
Konten virus corona yang distempel hoaks oleh Kominfo beredar pada Mei 2019.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan hoaks terkait virus corona yang beredar di Indonesia pada Mei 2019. Padahal, korban pertama virus itu baru muncul delapan bulan kemudian atau pada 31 Desember 2019 di Tiongkok.

Konten itu memuat informasi bahwa para Menteri Kesehatan di Timur Tengah mengimbau untuk mencuci kurma hingga bersih, karena mengandung virus corona yang berasal dari kelelawar. Padahal, menurut pakar kesehatan dr Eko Budidharmaja kabar tersebut tidak benar.

Sebab mencuci kurma sebelum dikonsumsi tidak akan mampu mensterilkan virus. Selain itu, virus corona cenderung ditularkan melalui bersin dan batuk, bukan kelelawar.

“Satu (hoaks) ditemukan pada 6 Mei 2019 terkait kurma harus dicuci bersih,” kata Menteri Kominfo Johnny G Plate di kantornya, Jakarta, hari ini.

(Baca: Korban Meninggal Virus Corona Naik Jadi 361 Orang & 17.205 Terinfeksi)

Sejak 23 Januari lalu, Kominfo juga menemukan 53 hoaks terkait virus corona. Dengan demikian, ada 54 kabar bohong seputar 2019 n-CoV yang beredar sejak pertengahan tahun lalu.

Dikutip dari The Guardian, virus corona sudah beredar di Timur Tengah sejak akhir 2012. Saat itu, ahli virologi di Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh, Jeddah, Arab Saudi, Ali Mohamed Zaki dipecat karena menemukan virus corona.

Pada pertengahan 2012, seorang dokter menelepon dirinya terkait pasien berusia 60 tahun yang mengidap flu. Zaki mengidentifikasi dahak pasien dan menemukan patogen yang disebut virus corona.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...