Komite OPEC Gelar Pertemuan Khusus Besok, Bahas Dampak Virus Corona
Komite Teknikal Bersama Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Non-OPEC dijadwalkan bertemu pada 4-5 Februari 2020 di Vienna. pertemuan tersebut digelar untuk membahas dampak virus corona terhadap permintaan minyak.
Berdasarkan pemberitaan Reuters, pertemuan tersebut kemungkinan akan menghasilkan rekomendasi terkait kebijakan pemangkasan produksi minyak anggota negara OPEC, baik diperbesar jumlahnya atau diperpanjang setelah Maret 2020.
OPEC tengah mempertimbangkan opsi terbaik untuk menghadapi potensi dampak dari menyebarnya virus corona. Akibat virus tersebut, lebih dari 300 orang meninggal dunia dan harga minyak terus melemah.
Harga minyak telah turun hingga 2% atau menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir seiring meningkatnya kekhawatiran pasar akan dampak wabah virus corona. Namun, harga minyak mulai menguat pada akhir pekan lalu setelah OPEC diproyeksi melanjutkan pemangkasan produksi minyak.
Dikutip dari Bloomberg, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret 2020 pada perdagangan Jumat pagi naik 1,90% ke level US$ 59,40 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 naik 2,15% menjadi US$ 53,26 per barel.
(Baca: Harga Minyak Naik Tipis, Usai Tergelincir Akibat Virus Corona )
Korban meninggal dunia akibat virus corona telah mencapai 304 orang pada Minggu (2/2) pagi. Jumlah pasien yang terinfeksi pun meningkat menjadi 14.380 orang di Tiongkok.
Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 45 orang berada di Provinsi Hubei. Wuhan, Hubei merupakan daerah pertama kali ditemukannya kasus virus corona. Di provinsi itu, 9.074 orang terinfeksi 2019 N-CoV.
Meski begitu, sebanyak 215 orang di provinsi Hubei sembuh dari infeksi virus corona. Secara keseluruhan, 322 dinyatakan sembuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, wabah virus corona sebagian besar masih berpusat di Hubei, Tiongkok. Sekitar 60,5% kasus di Negeri Tirai Bambu sejak awal berasal dari daerah tersebut. Sisanya berasal dari 33 provinsi, wilayah, dan kota lain.
Jumlah kasus terbesar kedua berasal dari provinsi Zhejiang. Selanjutnya, 101 dari 132 orang yang terinfeksi di luar Tiongkok, karena telah melakukan perjalanan ke Negeri Panda dalam 14 hari sebelum mewabahnya virus corona.
(Baca: Cegah Virus Corona, Jokowi Larang Pendatang dari Tiongkok Masuk RI)