Gapki: Ekspor Minyak Sawit ke Tiongkok Bisa Turun Karena Virus Corona

Image title
4 Februari 2020, 07:50
kelapa sawit, virus corona, tiongkok
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi, pekerja memasukkan Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke dalam truk di salah satu tempat penampungan di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Sabtu (7/12/2019). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksi permintaa produk kelapa sawit dari Tiongkok akan menurun karena virus corona.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan ekspor minyak kelapa sawit dan minyak nabati ke Tiongkok akan turun akibat virus corona. Ketua Umum Gapki Joko Supriyono pun berharap Tiongkok bisa segera mengatasi wabah tersebut. 

Sebab, dampak virus corona tidak hanya mempengaruhi ekspor kelapa sawit, tetapi juga komoditas lain seperti minyak mentah dan baja. "Kalau terjadi slowing down kan demand-nya turun. Sementara proses ini akan melambat, tapi saya yakin Tiongkok akan serius menangani ini," kata Joko saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2).

Lebih lanjut Joko menyebut Gapki belum mengetahui pasti jumlah penurunan ekspor ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Pasalnya, banyak faktor yang mempengaruhi ekspor produk kelapa sawit ke Tiongkok, salah satunya faktor harga. 

Jika harga minyak kelapa sawit murah, maka ekspor ke Tiongkok bisa melonjak. Jika harga naik, permintaan dari Tiongkok pun menurun.  

(Baca: Harga Sawit Naik, Kemendag Tetapkan Bea Keluar CPO US$ 18/Ton)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...