Uber Meksiko Tangguhkan 240 Akun Pengguna yang Diduga Terkena Corona
Uber Meksiko menangguhkan sementara ratusan akun pengguna yang melakukan perjalanan dengan pengemudi Uber yang diduga melakukan kontak dengan orang terinfeksi virus corona. Uber mengumumkan informasi tersebut melalui Twitter resminya pada Minggu (2/2) lalu.
Uber menjelaskan perusahaan mendapatkan informasi dari Departemen Kesehatan Meksiko bahwa pengemudinya kemungkinan telah tertular virus corona dari penumpang. Perusahaan kemudian memberikan kontak dari dua pengemudi yang berinteraksi dengan penumpang yang dimaksud.
(Baca: Pemerintah akan Rilis Daftar Barang yang Dilarang Impor dari Tiongkok)
Merespons kemungkinan tersebut, Uber pun memutuskan untuk menangguhkan sementara 240 akun pengguna yang melakukan perjalanan dengan kedua pengemudi. Perusahaan juga menginformasikan kepada mereka untuk menghubungi Unit kesehatan dan Epidemiological Intelligence Meksiko guna mendapatkan informasi lebih jauh ataupun melaporkan gejala.
"Untuk keselamatan Anda dan keselamatan orang lain, akun Anda tidak akan dapat digunakan untuk melakukan pemesanan layanan saat ini," demikian pesan pemberitahuan Uber kepada pengguna yang ditangguhkan akunnya seperti dikutip Gizmodo, Senin (3/2).
Perlu diketahui bahwa Meksiko tidak memiliki kasus virus corona yang terkonfirmasi. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 3 Februari 2020, virus ini telah ditemukan di 23 negara di luar Tiongkok.
Secara global tercatat sebanyak 17.391 orang terinfeksi virus corona, 17.238 di antaranya di Tiongkok. Total korban meninggal akibat virus ini tercatat 362 orang. Sebanyak 361 di antaranya di Tiongkok, dan satu lainnya di Filipina.
(Baca: Tiongkok Akhirnya Terima Bantuan Amerika untuk Tangani Virus Corona)
WHO menyarankan kepada publik untuk menghindari kontak dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut dan mencuci tangan secara rutin, terutama setelah melakukan kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan pertanian atau binatang liar tanpa perlindungan ekstra.
Gizmodo memberitakan, selain Uber, perusahaan dari berbagai industri juga telah melakukan langkah antisipasi terhadap penyebaran virus corona. Awal pekan ini, Apple mengumumkan bahwa mereka akan menutup toko dan kantornya di daratan Tiongkok, serta membatasi perjalanan karyawan ke Negeri Panda hanya untuk 'masalah bisnis yang kritis'.
Sedangkan Disney menutup taman hiburannya di Shanghai dan Hong Kong sebagai tindakan waspada terhadap virus corona.