Umur Produksi Minyak Pertamina Hanya 9 Tahun

Image title
4 Februari 2020, 17:56
harga minyak, pertamina,
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas beraktifitas di sekitar Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Rasio produksi minyak Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk 9,7 tahun dan gas selama 7,8 tahun. Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan tengah berdiskusi untuk melakukan kegiatan eksplorasi guna menjaga produksi.

"Jika tidak ada penemuan lagi atau eksplorasi, maka usia produksi atau lifetime minyak kami tinggal 9,7 tahun lagi," kata Nanang dalam RDPU bersama Komisi VII DPR, Selasa (4/2).

Advertisement

Semenjak 2012, Pertamina EP telah mengalami penurunan produksi secara alamiah atau decline rate di atas 26%. Sementara pada 2015 hingga mencapai 34% saat harga minyak jatuh.

"Harga minyak awalnya US$ 100 per barel, lalu anjlok jadi US$ 30 per barel. Kami berupaya menahan penurunan ini," kata Nanang.

(Baca: Produksi Minyak Sawit Tahun Lalu Capai 51,8 Juta Ton)

Sepanjang tahun lalu lifting minyak Pertamina EP (PEP) hanya mencapai 82.194 barel per hari (BOPD) atau 96,7% dari target 85 ribu BOPD. Sedangkan gas realisasi hanya mencapai 749 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau 92,5% dari target 768 MMscfd.

Nanang menjelaskan tidak tercapainya target lifting gas di sepanjang tahun lalu disebabkan oleh rendahnya penyerapan. Ia mencontohkan penyerapan LNG spot di Lapangan Donggi Matindok yang berpengaruh terhadap produksi.

"Produksi kami turun dalam empat bulan terakhir dari Agustus jadi tinggal 30%. Pembeli menurunkan daya serapnya," kata Nanang.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement