Investasi Lesu, Ekonom Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2019 Hanya 5,03%

Agatha Olivia Victoria
5 Februari 2020, 10:23
pertumbuhan ekonomi 2019, bps
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pemandangan deretan gedung bertingkat di ibu kota terlihat dari kawasan Tanah Abang. Ekonom ramal pertumbuhan ekonomi 2019 hanya mencapai 5,03%, melambat dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 5,17%.

Badan Pusat Statistik atau BPS akan merilis angka pertumbuhan ekonomi 2019 pada hari ini, Rabu (5/2) pukul 11.00 WIB. Para ekonom memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh lebih lambat  dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 5,17% secara tahunan atau year on year (yoy).

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listyanto mengatakan, secara tahunan 2019 kemungkinan perekonomian akan tumbuh di level lima persenan. "Tepatnya 5,03%," kata Eko kepada Katadata.co.id, Rabu (5/2).

Dia menjelaskan pertumbuhan tersebut lantaran investasi hanya tumbuh moderat seiring pesta demokrasi 2019. Investasi juga masih belum meroket di tengah lesunya ekonomi global dengan tensi perang dagang yang masih panas di sepanjang tahun lalu.

Kemudian pertumbuhan konsumsi diperkirakan masih berada di level 5% yoy. Namun konsumsi semakin tertekan seiring masih terjadinya kenaikan harga kelompok barang bergejolak atau volatile food.

(Baca: Rilis Data Ekonomi Topang Laju IHSG Hari Ini, Berikut Saham Pilihannya)

Di sektor riil secara keseluruhan, melambatnya laju kredit 2019 yang hanya tumbuh 6,08% yoy menggambarkan tidak optimisnya dunia usaha di tahun. "Sehingga implikasinya pertumbuhan ekonomi pun melambat," ucap dia.

Senada, Ekonom Permata Bank Josua Pardede menyatakan, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 diperkirakan sekitar 5,03% yoy. "Menurun dari tahun 2018 yang tercatat 5,17%," ucap Josua kepada Katadata.co.id pada kesempatan berbeda.

Josua memerinci, konsumsi rumah tangga cenderung stabil secara keseluruhan pada tahun lalu. Namun investasi sepanjang tahun 2019 cenderung melambat seiring tren perlambatan ekonomi global.

Belum lagi peningkatan tensi dagang di pasar internasional terus terjadi di tahun lalu, yang diikuti oleh perlambatan ekonomi mitra dagang utama Indonesia, terutama Tiongkok.

(Baca: Virus Corona Tekan Ekonomi Tiongkok, Dunia Waspadai Perlambatan Global)

Pertumbuhan yang hanya mencapai 5,03% tersebut salah satunya lantaran pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2019 yang juga melambat menjadi hanya 4,99% yoy. Adapun pertumbuhan pada kuartal sebelumnya tercatat sebesar 5,02% yoy.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...