Beli 11 Kapal Motor Penumpang, ASDP Anggarkan Belanja Modal Rp 1,6 T
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jasa pelabuhan dan penyebrangan, PT ASDP Indonesia Ferry menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,6 triliun pada tahun ini. Alokasi capex terbesar tersebut akan digunakan untuk membeli 11 Kapal Motor Penumpang (KMP) untuk mengoptimalkan jasa angkutan perseroan.
Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi menjelaskan dalam lima tahun kedepan, perusahaan akan menambah 54 KMP. " Tapi yang paling besar penambahan kapal armada, tahun ini ada 11 kapal," kata Ferry, saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/2).
(Baca: Pakai Digital, ASDP Tak Layani Beli Tiket di Pelabuhan Mulai Maret)
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan revitalisasi di beberapa pelabuhan, seperti di Pelabuhan Ketapang, Gilimanuk, Padangbai, dan Lembar, serta melakukan digitalisasi bisnis pelabuhan.
Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Adapun dalam tiga tahun terakhir, kinerja keuangan ASDP terus meningkat.
Pada 2017, laba bersih perusahaan tercatat Rp 270 miliarm kemudian naik pada 2018 sebesar Rp 272 miliar. Sedangkan pada 2019, berdasarkan laporan keuangan unaudited perseroan, laba bersihnya tercat mencapai Rp 356 miliar dengan total pendapatan Rp 3,2 triliun.
Meningkatnya kinerja perusahaan sejalan dengan transformasi bisnis perusahaan. Pada tahun lalu ASDP melakukan beberapa transformasi binsis, antara lain berupa penambahan rute dari 206 menjadi 234 rute.
(Baca: Kemenhub Paparkan 8 Strategi Antisipasi Arus Balik Bakauheni-Merak)
Selain itu, menambah kapal logistik, satu kapal ternak dan dua kapal kontainer tol laut, menambah dua kapal pariwisata di Labuan Bajo dan Danau Toba, membangun dua terminal eksekutif, dan menambah empat kapal eksekutif dengan waktu pelayaran satu jam.
ASDP juga mengembangkan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo, di Nusa Tenggara Timur, fase I. Kawasan tersebut telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Januari lalu.
Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo terdiri dari beberapa fasilitas yang mendukung pariwisata, yaitu Hotel bintang lima yang memiliki 147 kamar, dilepangkapi dengan komerisal area, dan terminal ferry.