Rupiah Stagnan di Tengah Pelemahan Mayoritas Mata Uang Asia
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot sore ini, Rabu (12/2) tak bergerak dari penutupan kemarin di level Rp 13.674 per dolar AS. Rupiah stagnan di tengah melemahnya mayoritas mata uang Asia.
Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,18%, dolar Hong Kong 0,04%, dolar Singapura melemah satu poin, rupee India 0,05%, yuan Tiongkk 0,08%, dan ringgit Malaysia 0,09%.
Sementara itu, dolar Taiwan naik 0,12%, won Korea Selatan menguat 0,17%, peso Filipina lebih tinggi 0,12%, dan baht Thailand perkasa 0,28% terhadap dolar AS.
(Baca: RPJMN: RI Butuh Investasi Rp 35 Ribu Triliun Sepanjang 2020-2024)
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan, data ekonomi dalam negeri baik inflasi, tenaga kerja, cadangan devisa, maupun neraca pembayaran Indonesia membaik. "Sehingga menjadikan pasar kembali optimis dan arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Rabu (12/2).
Hal ini mengimbangi sejumlah sentimen negatif dari luar negeri terutama terkait dampak dari virus corona. Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell tadi malam mengatakan pihaknya tengah mencermati dampak pendemi tersebut terhadap ekonomi Tiongkok dan dunia.
(Baca: BI Sebut Wabah Virus Corona Sebabkan Rupiah Tertekan Selama Sepekan)
Laporan penyerapan tenaga kerja AS yang terbaru juga menunjukkan penurunan pada Januari menjadi 6,43 juta, dari harapan sebelumnya sebanyak 7 juta lowongan pekerjaan. Sementara Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde meningkatkan seruan kepada anggota-anggota Uni Eropa untuk menggelontorkan lebih banyak kebijakan fiskal.
Dalam perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di antara Rp 13.600 hingga Rp 13.720 per dolar AS dengan kecenderungan menguat.