Metode Diagnosis Baru Deteksi 15 Ribu Kasus Infeksi Virus Corona

Hari Widowati
13 Februari 2020, 14:57
virus corona, penyebaran virus corona, korban jiwa akibat virus corona, metode diagnosis baru virus corona, CT scan virus corona, Tiongkok, jumlah korban virus corona melonjak
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang
Seorang penjaga memakai masker pelindung berdiri di samping pintu kereta bawah tanah menyusul penularan virus korona baru, di Beijing, Tiongkok, Rabu (12/2/2020).

Provinsi Hubei, Tiongkok melaporkan lonjakan kasus infeksi dan kematian akibat virus corona (covid-19) setelah mengadopsi metodologi baru dalam diagnosis. Dalam sehari, tercatat ada 242 korban jiwa dan 14.840 kasus infeksi baru.

Angka korban jiwa dan kasus infeksi baru tersebut mencatat rekor untuk perkembangan virus corona dalam sehari. Total kasus infeksi virus corona di Hubei mencapai 48.206 kasus.

Seperti dilansir Channelnewsasia.com, Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mulai menggunakan metode diagnosis menggunakan computerised tomography (CT) scan untuk mengonfirmasi terjadinya infeksi. Hal ini memungkinkan rumah sakit mengisolasi pasien virus corona lebih cepat.

Komisi Kesehatan juga merevisi data yang lama dan pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan terhadap pasien yang diduga menderita infeksi virus corona. Jika metode baru ini tidak digunakan, jumlah kasus baru yang terdeteksi hanya sebanyak 1.508 kasus.

Perubahan metode diagnosis itu memungkinkan pasien mendapatkan perawatan lebih cepat dan hasil konfirmasinya lebih konsisten dengan klasifikasi yang digunakan di provinsi-provinsi lainnya. "Pemahaman kami terhadap pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru semakin dalam seiring pengalaman diagnosis dan perawatan yang kami lakukan," kata pejabat Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, seperti dikutip Channelnewsasia.com, Kamis (13/2).

(Baca: Cegah Corona, Ini Daftar Hewan yang Dilarang Diimpor dari Tiongkok)

Transparansi Pemerintah Tiongkok Dipertanyakan

Para pakar mempertanyakan lonjakan kasus baru yang terdeteksi dengan metode diagnosis yang baru. Pakar politik Tiongkok dari School of Global Policy & Strategy UC San Diego, Victor Shih, mengatakan lonjakan kasus baru ini menimbulkan pertanyaan terhadap komitmen Tiongkok mengenai transparansi kasus virus corona.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...