Miliaran Rupiah Hilang Karena Banjir Jakarta

Sorta Tobing
26 Februari 2020, 11:53
jakarta banjir 2020, penyebab banjir jakarta, aeon mal, jakarta garden city, korban banjir jakarta
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Warga melintas di depan rumah yang terendam banjir di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020). Hujan deras sejak Senin dini hari membuat sejumlah daerah di Ibu Kota tergenang banjir.

Banjir yang melanda Jakarta selama dua hari, dari 24 sampai 25 Februari 2020, menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Pengusaha depo peti kemas salah satu yang paling terkena dampaknya. Pasalnya, banjir memutus sejumlah akses jalan menuju pelabuhan dan pabrik.

“Jumlah kerugiannya mencapai Rp 32 miliar dalam dua hari dan perbaikan lapangan sekitar Rp 225 miliar,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Depo Kontainer Indonesia Muslan di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/2).

Advertisement

Total pergerakan peti kemas biasanya mencapai 34 ribu hingga 40 ribu TEU (unit ekuivalen dua puluh kaki) per hari. Akibat banjir, pergerakannya lumpuh hingga 25%.

Selain itu, saluran listrik pun terputus di lokasi perbaikan peti kemas karena beberapa sakelar listrik atau breaker terendam air. Pekerjaan perbaikan rutin terpaksa diliburkan.

Muslan menyebut kerusakan peti kemas berskala ringan rata-rata 30% dari jumlah peti kemas yang masuk mencapai 510 unit. “Kerugian dari pekerjaan perbaikan ini kurang lebih Rp 2 miliar per hari,” ucapnya.

Lalu, kerusakan lapangan, seperti depo yang terendam banjir, sekitar 25% dari seluruh depo di DKI Jakarta. Depo yang dimiliki 34 perusahaan luasnya mencapai 340 ribu hektare. Apabila terjadi kerusakan, maka biayanya sekitar 750 ribu per meter persegi. Muslan menghitung total biaya perbaikannya akibat banjir Jakarta mencapai Rp 225 miliar.

(Baca: Banjir di Jakarta Akibat Drainase, Menteri PUPR MInta BUMN Beli Pompa)

Banjir juga mengganggu sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan 90% UMKM pasti terdampak. “Saya lihat dampak ini akan tergantung berapa lama situasi cuaca esktrem berlangsung,” katanya.

Situasi ini juga diperparah kejadian perusakan Mal AEON Jakarta Garden City Cakung, Jakarta Timur. Beberapa oknum bertindak anarkis terhadap mal itu karena dianggap penyebab banjir lingkungan sekitarnya.

Massa merusak kaca milik tenant Mal AEON. Selain itu, mereka juga memecahkan kaca pos penjagaan mal dengan lemparan batu. Kerugian dari aksi anarkis ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kejadian itu, menurut Sandi, sangat mengganggu kegiatan ekonomi. “Itu ganggu banget karena kalau ada ketidakpastian dan ada gangguan keamanan dan kenyaman akan ganggu UMKM juga,” ucapnya.

Selain kegiatan ekonomi, fasilitas publik pun lumpuh kemarin karena banjir. Beberapa rute kereta api KRL dan bus TransJakarta terpaksa tidak beroperasi karena air menutup akses jalan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement