Selamatkan Rupiah dari Corona, BI Borong Surat Utang Negara Rp 103 T

Dimas Jarot Bayu
2 Maret 2020, 16:41
bi, rupiah, triple intervention, BI, nilai tukar
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut pihaknya telah membeli SBN sebesar Rp 80 triliun sejak sentimen penyebaran virus corona menekan nilai tukar rupiah.

Bank Indonesia telah membeli surat berharga negara di pasar sekunder sepanjang tahun ini mencapai Rp 103 triliun. Sebagian besar pembelian surat utang tersebut dilakukan guna menstabilkan nilai tukar rupiah yang tertekan oleh penyebaran virus corona.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya telah melakukan intervensi guna menstabilkan nilai tukar rupiah yang melemah beberapa waktu terakhir. Pihaknya bahkan telah membeli SBN mencapai Rp 103 triliun sejak awal tahun. 

"BI sudah membeli SBN di pasar sekunder Rp 103 triliun, di mana Rp 80 triliun kami beli sejak terjadi virus corona karena investor global melepas," ujar Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/2).

Pembelian SBN dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. Selain melakukan intervensi di pasar SBN, BI juga masuk ke pasar spot dan  pasar forward melalui domestic non-deliverable forward (DNDF).

“Kami terus melakukan yang kami sebut triple intervention,” kata Perry.

(Baca: 5 Jurus BI Tenangkan Pasar di Tengah Kasus Positif Virus Corona)

BI juga telah mengumumkan lima kebijakan baru guna menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan. Pertama, meningkatkan intervensi di pasar keuangan dengan triple intervention atau intervensi  tiga lapis di pasar spot, surat berharga negara, dan domestic nondelivery forward atau DNDF.

"Semua diarahkan untuk stabilitas nilai tukar rupiah agar pasar yakin BI selalu ada," jelas Perry.

Kedua, menurunkan rasio giro wajib minimum atau GWM valuta asing pada bank umum dari 8% terhadap total dana pihak ketiga, menjadi 4% dari total DPK. Kebijakan ini berlaku mulai 16 Maret 2020 dan diperkirakan bakal menambah likuiditas valas mencapai US$ 3,2 miliar.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...