Proyek PLTS 70 MW akan Dibangun di Labuan Bajo
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid berkapasitas 70 Megawatt akan dibangun di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Hal ini ditandai dengan proses penadatanganan nota kesepahaman antara Scatec Solar AS dengan PT Arya Watala Capital serta PT Flores Prosperindo di Kementerian ESDM.
Managing Director PT Arya Watala Capital Mada Ayu Habsari menyampaikan pihaknya berperan sebagai Independent Power Producer atau IPP developer dalam proyek tersebut. Sementara PT Flores Prosperindo merupakan pemilik lahan pembangkit tersebut.
"Kebetulan ini proyek untuk kawasan ekonomi khusus, untuk pariwisata. Khusus KEK yang 10 destinasi Bali baru," ujar Mada, di Kementerian ESDM Senin (9/3).
(Baca: Menteri ESDM Minta PLN Proaktif Tawarkan Listrik Ke Industri)
Kapasitas pembangkit listrik tersebut akan ditingkatkan menjadi 210 MW secara bertahap. Adapun proyek ini ditargetkan rampung pada 2022 mendatang dengan perkiraan nilai investasi US$ 70 juta.
"Karena kapasitas di atas 10 MW, asing dimungkinkan untuk biayai hingga 95%. Jadi Scatec 95% dan sisanya dari Watala Capital," kata dia.
Namun, PLTS ini hanya akan menyalurkan listrik untuk proyek KEK tersebut pada siang hari. Sementara pada malam hari, kawasan wisata itu tetap membutuhkan aliran listrik dari PLN.