Krisis Ventilator di Tengah Pandemi Corona, Seberapa Penting Alat Ini?

Martha Ruth Thertina
2 April 2020, 21:14
fungsi ventilator, ventilator corona, ventilator, corona, virus corona, jumlah pasien corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Flavio Lo Scalzo/ama/cf
Seorang staf medis dengan pakaian pelindung terlihat di depan seorang pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19) di dalam sebuah unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit San Raffaele, Milan, Italia, Jumat (27/3/2020).

Pasien corona berusia 90 tahun dari Belgia bernama Suzanne Hoylaerts meninggal dunia setelah mematikan alat bantu penapasan atau ventilator. Dikutip dari metro.co.uk, Suzzane dilaporkan sempat mengatakan kepada dokter: “Saya tidak menginginkan alat bantu pernapasan. Simpan untuk pasien yang lebih muda. Saya sudah menjalani hidup yang baik.”

Cerita dari Belgia ini mewarnai pemberitaan tentang krisis ventilator yang dialami sejumlah negara di tengah pandemi corona. Di beberapa rumah sakit seperti di Amerika Serikat dan Italia yang tengah menangani banyak pasien corona, para dokter dilaporkan harus menghadapi pilihan sulit, yakni memilih pasien yang mendapatkan ventilator. Adapun ventilator tidak hanya dibutuhkan pasien corona. 

(Baca: Para Lansia Berusia Seabad yang Sembuh dari Corona)

Berbagai negara dikabarkan melibatkan agen-agen intelijen untuk memperoleh alat kesehatan guna memerangi corona, termasuk ventilator. The Times of Israel memberitakan, dalam program berita investigasi Channel 12, Kepala Departemen Teknologi Mossad mengungkapkan negara-negara bersaing dengan segala cara untuk memegang kendali atas pasokan ventilator yang terbatas. Mossad adalah Badan Intelijen Israel.

“Saya telah melihat banyak operasi dalam hidup saya, dan tidak pernah berhadapan dengan operasi yang sangat kompleks seperti ini,” ujar pejabat senior Mossad tersebut yang diindentifikasi dengan inisial Het. “Kami menggunakan koneksi khusus kami dan mungkin melakukan apa yang seluruh dunia lakukan ‘meletakkan tangan di atas stok yang telah dipesan negara lain’.”

(Baca: Risiko dan Protokol Keamanan Penanganan Jenazah Pasien Corona)

Ia mengatakan pemerintah Israel menugaskan Mossad untuk memperoleh lebih dari 130 ribu benda yang dibutuhkan guna memerangi corona. Ini termasuk masker gas, alat tes virus, obat-obatan, alat pelindung, dan yang terpenting ventilator.

Di tengah berita persaingan antar-intelijen, ide-ide untuk memenuhi kebutuhan akan ventilator bermunculan. Dikutip dari CBS News, dokter di Italia bagian utara memodifikasi masker snorkeling untuk dijadikan ventilator. Sedangkan di Amerika Serikat (AS), CNN memberitakan, pemerintah negara bagian New York telah mengizinkan penggunaan satu ventilator untuk dua pasien, dengan menambah satu tabung.  

Perusahaan-perusahaan otomotif dan teknologi yang berbasis di AS juga mulai terlibat untuk memproduksi alat penapasan ini. Ford and General Electric berjanji untuk memproduksi 50 ribu ventilator dalam 100 hari, mengikuti langkah General Motors yang berjanji untuk memproduksi 10 ribu ventilator dalam sebulan.

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo meminta para menteri untuk mengkoordinasikan industri dalam negeri untuk meningkatkan produksi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan mengembangkan produksi ventilator. Ini disampaikannya dalam rapat terbatas, akhir Maret lalu.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga menyampaikan dorongan agar pelaku industri tekstil memproduksi APD, dan industri otomotif memproduksi alat kesehatan seperti ventilator. Beberapa perusahaan otomotif seperti Toyota dan Suzuki menyatakan masih mempelajari untuk pengalihan produksi seperti imbauan pemerintah.

Mengenal Ventilator dan Fungsinya dalam Penanganan Corona

Secara sederhana, ventilator berfungsi mengambilalih proses pernapasan saat penyakit menyebabkan pasien kesulitan bernapas. Alat bantu pernapasan ini membuat pasien tidak perlu bekerja keras untuk bernapas dan memberi waktu bagi pasien untuk pulih.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...