Pemerintah Diminta Perluas Diskon Listrik untuk Warga Rentan Miskin

Image title
14 April 2020, 14:33
pln, listrik, corona, covid-19
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Ilustrasi, warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). IERS dan YLKI meminta pemerintah memperluas diskon tarif listrik kepada masyarakat rentan miskin yang terdampak pandemi corona.

Institute for Essential Services Reform (IESR) meminta pemerintah memperluas diskon tarif listrik. Apalagi pandemi corona membuat banyak masyarakat rentan miskin.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan pemerintah memberikan diskon hanya berdasarkan ukuran sambungan listrik. Saat ini pemerintah menggratiskan tarif kepada pelanggan 450 Volt Ampere (VA) dan diskon 50% kepada pelanggan 900 VA selama tiga bulan ke depan. 

"Kita tidak punya alat ukur yang tepat apakah pengguna 900 VA bersubsidi benar-benar miskin, atau 450 VA benar-benar miskin," kata Fabby dalam video conference, Selasa (14/4).

Padahal, menurut dia, masyarakat rentan miskin seharusnya juga mendapat keringanan tarif listrik. Misalnya, masyarakat yang tinggal di perkotaan yang penghasilannya terdampak akibat pandemi corona. 

Kelompok masyarakat tersebut harus tetap memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Apalagi dengan adanya pandemi, kebutuhan konsumsi listrik meningkat.

Namun, golongan masyarakat tersebut tidak mendapatkan diskon tarif listrik. Fabby pun mendorong pemerintah perlu memperluas penerima diskon listrik.

"Mereka masuk dalam kategori rumah tangga rentan karena mereka terdampak, bahkan ada yang dirumahkan," kata Fabby.

(Baca: 1,5 Juta Pekerja Menganggur Akibat Corona, Bansos Dinilai Belum Cukup)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...