Investor Cermati Dampak Corona ke Ekonomi, IHSG Diramal Kembali Turun

Image title
16 April 2020, 06:49
Investor Cermati Dampak Corona ke Ekonomi, IHSG Diramal Kembali Turun .
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
ilustrasi papan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah hari ini tertekan oleh sentimen corona dan dampak perekonomian global.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (16/4) diprediksi kembali melanjutkan penurunan. Hal ini masih disebabkan oleh penyebaran virus corona dan dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian domestik maupun global. 

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun hingga 1,71% ke level 4.625,91.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG hari ini bergerak turun dengan support di level 4.571 hingga 4.516. Sementara, level resistance, indeks kemungkinan berada di rentang 4.802 hingga 4.714.

(Baca: IHSG Ditutup Anjlok 1,71% Tertekan Data Neraca Perdagangan Maret 2020)

Menurutnya, IHSG hari ini masih akan dibayangi perkembangan penyebaran Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan dari dalam negeri. "Investor juga masih akan memperhatikan perkembangan dampak Covid-19 ke perekonomian global," kata Dennies dalam risetnya.

Beberapa saham yang dia rekomendasikan untuk perdagangan hari ini, di antaranya PT Sarana Menara Nusantara, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto pun memprediksi, indeks hari ini bergerak mixed cenderung melemah. Sebab, investor asing masih mencatatkan net sell hingga perdagangan kemarin senilai Rp 468,27 miliar.

"Kemarin, investor asing masih tidak berhenti melepas saham. Namun secara teknikal, tren besar IHSG masih konsolidasi dalam rentang 4.603 sampai 4.811," katanya.

(Baca: Surplus Neraca Dagang Maret Anjlok, IHSG Sesi 1 Turun 0,74%)

Beberapa saham yang menjadi rekomendasi William pada perdagangan hari ini, seperti PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Telefast Indonesia Tbk (TEAS) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). 

Sementara, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan secara teknikal, potensi IHSG berfluktuasi cukup besar. Namun, indeks berpotensi mencoba menguat menguji level support dan resistance di rentang 4.562 hingga 4.800.

"Pesimisme investor terhadap kerusakan ekonomi virus berada pada level ekstrem masih menjadi sentimen yang mempengaruhi indeks hari ini," katanya. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...