Facebook Pay Hingga Alipay Masuk Indonesia, DANA Anggap Bukan Ancaman

Fahmi Ahmad Burhan
24 April 2020, 18:45
dompet digital, e wallet, dana, facebook pay, startup, fintech
ANTARA FOTO/Audy Alwi
CEO dompet digital Indonesia berteknologi terdepan DANA Vincent Iswara (tengah) menilai kehadiran pemain baru di industri dompet digital tanah air bukan sebagai ancaman melainkan peluang untuk berkolaborasi.

Startup teknologi finansial (fintech) pembayaran DANA menganggap masuknya pemain dompet digital atau e-wallet luar negeri seperti Facebook Pay, WeChat Pay, hingga Alipay ke Indonesia bukan ancaman. DANA beranggapan pemain baru bisa diajak kolaborasi.

CEO DANA Vincent Iswara mengaku pihaknya tidak terlalu mementingkan persaingan antar e-wallet. Menurutnya, pemain baru bisa memperluas inklusi keuangan dan penggunaan transaksi non-tunai (cashless) di Indonesia.

"Kami tidak berkonsentrasi ke sana (masuknya e-wallet baru). Kalau ada pemain baru, kami anggap itu bagus," ujar dia dalam video conference pada Jumat (24/4).

Selain itu, dia menilai Facebook Pay, WeChat Pay, dan Alipay memiliki segmentasi pasar yang berbeda. WeChat Pay dan Alipay menggaet pasar turis asing terutama dari Tiongkok, sementara perusahaannya, DANA, menggaet pasar lokal.

(Baca: Facebook Dekati Lagi GoPay dan OVO untuk Hadirkan WhatsApp Pay di RI)

"Dengan adanya pemain baru, maka terbuka bagi perusahaannya untuk berkolaborasi. Sekarang zamannya kolaborasi. Kami tidak lihat itu pesaing, pemain baru. Kami siap kolaborasi," ujar dia.

Sebelumnya, Fecebook dikabarkan mendekati para pemain e-wallet lokal yang sudah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia (BI). Hal itu dilakukan untuk bisa memperoleh perjanjian usaha patungan antara perusahaan pembayaran dan yang mendapat lisensi dari BI sehingga Facebook Pay bisa beroperasi.

Mengutip dari Reuters, kolaborasi yang akan dilakukan Facebook mengerucut pada tiga e-wallet saja yakni GoPay, OVO, dan LinkAja. DANA yang sebelumnya disinggung, kini tidak masuk dalam skema kerja sama Facebook.

Meski begitu, upaya kolaborasi harus mendapatkan persetujuan dari BI selaku regulator. Rencananya, apabila disetujui, Facebook Pay dapat beroperasi pada November tahun ini.

(Baca: WHO Imbau Tak Pakai Uang Tunai, DANA, Gopay & LinkAja Panen Transaksi?)

Adanya Facebook Pay di Indonesia memungkinkan pengguna di berbagai platform termasuk WhatsApp dan Instagram melakukan pembayaran tanpa keluar dari aplikasi. Masuknya Facebook itu dikabarkan bertujuan untuk memanfaatkan pasar Indonesia.

BI memperkirakan, pendapatan pasar pembayaran Indonesia bisa mencapai US $ 10,4 miliar pada tahun lalu. Goldman Sachs menyebutkan bahwa pendapatan di sektor ini bisa mencapai US$ 95,2 miliar pada 2025.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...