Shopee dan Blibli Bidik Transaksi Naik Empat Kali Lipat selama Ramadan
Startup e-commerce Blibli memperkirakan transaksi meningkat tiga kali lipat saat ramadan tahun ini. Sedangkan Shopee menargetkan transaksinya melonjak 300% atau empat kali lipat selama bulan puasa, meski ada pandemi corona.
Executive Vice President of Digital Products & Automotive Category Blibli Lay Ridwan Gautama memprediksi, permintaan bahan pokok meningkat selama ramadan. Sebelum memasuki bulan puasa, transaksi pun sudah meningkat lebih dari dua kali lipat efek pandemi Covid-19.
"Adanya PSBB menjadikan sebagian besar orang di rumah. Pemenuhan kehidupan akan menggunakan akses digital. Itu mendorong transaksi," kata Lay saat video conference, kemarin (28/4).
(Baca: Shopee Target Transaksi Naik 300% Lebih Saat Ramadan meski Ada Pandemi)
Pada ramadan tahun lalu, produk yang paling banyak dibeli yakni biskuit, makanan ringan, susu formula, minyak goreng, dan bumbu dapur. Tahun ini dengan adanya pandemi virus corona, Blibli memperkirakan produk kesehatan masih akan banyak dicari saat bulan puasa.
Executive Vice President of Consumer Goods Category Blibli Fransisca K Nugraha menambahkan, jumlah penjual di platform-nya juga meningkat 90% sejak adanya pandemi. "Penjual cari saluran lain karena mal tutup. E-commerce menjadi alternatif utama," kata dia.
Sedangkan Shopee mencatatkan pertumbuhan transaksi meningkat 300% secara tahunan (year on year/yoy) pada ramadan tahun lalu. "Tentunya, tahun ini kami menargetkan lebih tinggi dibanding tahun lalu,” kata Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja saat konferensi pers online, awal April lalu (8/4).
(Baca: Dorong Transaksi saat Ramadan, Blibli Bakal Luncurkan Fitur Paylater)
Biasanya, produk yang paling diminati selama ramadan hingga lebaran yakni busana muslim, fashion wanita, dan kecantikan. Handhika memperkirakan, trennya sedikit berubah pada tahun ini.
Bahan pokok, kebutuhan sehari-hari, sabun cuci tangan, dan peralatan medis seperti masker dan sarung tangan diprediksi tetap diminati hingga Lebaran. Handhika memastikan bahwa harga produk-produk yang dijual di platform-nya wajar. "Kami berusaha untuk selalu menjaga harganya agar bisa dibeli masyarakat," ujar dia.
Hal senada disampaikan oleh VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak, bahwa produk kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minumen banyak dicari sejak ada pandemi. Trennya diperkirakan akan berlangsung selama ramadan.
Namun, ia enggan berkomentar perihal target transaksi pada ramadan tahun ini. Hanya, Tokopedia membukukan transaksi (gross merchandise value/GMV) US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,5 triliun sepanjang Mei 2019, ditopang puncak program Ramadan Ekstra.
(Baca: Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Lazada Beri Diskon Ramadan hingga 99%)