Pemerintah Sebut BLT di 10 Ribu Desa Telah Cair, Rp 600 Ribu per KK
Pemerintah mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa bagi 10 ribu desa telah dicairkan. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan bantuan ini diberikan kepada warga miskin yang kehilangan mata pencaharian karena terdampak virus corona Covid-19.
Selain itu dia juga menjelaskan BLT dana desa telah disalurkan pemerintah kepada 24.309 dari target 27.062 desa. Total uang yang disalurkan mencapai Rp 600 ribu untuk satu kepala keluarga (KK) selama tiga bulan.
"Yang sudah cair per hari ini pukul 11.00 WIB tadi ada 10 ribu desa di 80 kabupaten/kota," kata Halim melalui video conference, Jumat (8/5).
(Baca: Terdampak Corona, Pemohon Bansos Jawa Barat Melonjak Tiga Kali Lipat)
Dia menjelaskan selain warga miskin yang kehilangan mata pencaharian, kategori penerima lainnya adalah keluarga yang rentan terkena penyakit kronis di desa. "Kenapa dimasukkan? karena kedekatan Covid-19 dengan penyakit menahun, seperti hipertensi, gagal ginjal, jantung, dan lainnya," kata Halim.
Dia mengatakan, pendataan warga penerima BLT dana desa ini dilakukan dengan ketat agar program ini benar-benar diperoleh penerima manfaat. Halim menjelaskan, satu RT minimal didata oleh tiga relawan desa agar uang diterima masyarakat.
"Kalau sudah disepakati pendata, yang mana pendata adalah warga RT itu, pasti sangat paham karakteristik warga di RT itu," kata Halim.
Adapun, Halim menyatakan ada 53.783 desa yang telah membentuk relawan lawan Covid-19 atau 72% dari total desa di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, total sukarelawan yang terdaftar sebanyak 1.505.419 orang.
Kemudian, ada 39.199 desa yang telah melakukan pendataan pendatang. Meski demikian, Halim menyatakan jumlah pendatang yang mudik saat ini terus berkurang karena adanya larangan dari pemerintah.
"Ini sangat direspons positif oleh kepala desa dan relawan desa karena meringankan beban relawan desa," kata kakak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tersebut.
(Baca: Validasi Data Penerima Bansos, Menko PMK Minta Bantuan Tim Pendamping)