Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 1,6 Triliun untuk Kartu Prakerja
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,62 triliun untuk program kartu prakerja. Pendaftar program ini kini sudah mencapai 9,4 juta orang.
"Total pencairan dana program kartu prakerja senilai Rp 1,62 triliun untuk 457.265 peserta," kata Sri Mulyani dalam konferensi video di Jakarta, Jumat (8/5).
Secara perinci, Rp 37,38 miliar telah disalurkan kepada 10.524 peserta pada 21 April lalu. Kemudian 559,43 miliar untuk 157.387 peserta pada hari yang sama. Lalu, Rp 1,02 triliun untuk 288.154 peserta yang dicairkan pada 28 April.
(Baca: Pemerintah Targetkan Penyaluran Bansos Covid-19 Sebelum Lebaran)
Sri Mulyani menjelaskan, harga pelatihan termurah sebesar Rp 24 ribu telah dibeli olej 42 orang. Sementara harga pelatihan termahal yakni Rp 1 juta dibeli 22 ribu orang.
"Paling diminati pelatihan Bahasa Inggris dalam hal ini Grammar dan TOEFL yang dibeli 6.834 orang," ucap dia.
Sri Mulyani memerinci, pelatihan dari Ruangguru merupakan yang paling banyak diambil peserta sebesar 62.184. Disusul Sisnaker 11.169, Bukalapak 8.466, Pintaria 6.529, Sekolahmu 6.337, Tokopedia 6.356, PintarMahir 3.206, dan MauBelajarApa 2.665.
(Baca: Chatib Basri Usul Data Kartu Prakerja Jadi Basis Penerima Bansos)
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun dengan target peserta 5,6 juta orang pada program kartu prakerja. Jumlah peserta yang lolos telah dietapkan sebanyak 168.111 peserta pada gelombang I dan 288.154 peserta pada gelombang II. Sementara pada gelombang III terdapat 834.411 pendaftar yang belum ditetapkan lolos atau tidaknya.
Peserta gelombang I telah membeli pelatihan sebanyak 110.537 orang. Angka ini merupakan 65,7% dari total peserta prakerja gelombang I. Sekitar 45 ribu orang telah menyelesaikan pelatihan.
Setiap peserta kartu prakerja memperoleh bantuan sebesar Rp 3,55 triliun. Paket bantuan tersebut terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, dan biaya survei Rp 150 ribu. "Pembayaran insentif usai pelatihan direncanakan mulai awal Mei," tutupnya.