Dipicu Pernyataan Gubernur The Fed, Bursa Saham AS Anjlok 2%

Image title
14 Mei 2020, 11:03
Ilustrasi, New York Stock Exchange (NYSE). Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup turun 2% imbas pernyataan Gubernur The Federal Reserve yang menyatakan pemulihan ekonomi akan berjalan lambat.
xPACIFICA/Getty Image
Ilustrasi, New York Stock Exchange (NYSE). Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup turun 2% imbas pernyataan Gubernur The Federal Reserve yang menyatakan pemulihan ekonomi akan berjalan lambat.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) tercatat turun pada penutupan perdagangan Rabu (13/5), imbas pernyataan Gubernur Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Mengutip New York Times, Rabu (13/5), indeks S&P 500 tercatat turun 1,75% atau 50,12 poin di level 2.820. Sementara, indeks Dow Jones tercatat turun 2,17% menjadi 23.247,97. Pergerakan dua indeks ini melanjutkan pelemahan sehari sebelumnya.

Advertisement

Pelaku pasar sebelumnya masih meyakini perekonomian mampu pulih cepat, namun beberapa hari terakhir tidak ada sentimen positif yang bisa menjadi pijakan para investor. Hal ini semakin diperburuk dengan pernyataan Powell, yang dipandang sebagai sikap pesimis dan skeptis terhadap perekonomian AS.

"Butuh waktu untuk bisa kembali ke kondisi normal. Saya rasa pemulihan ekonomi akan lebih lambat dari yang kami inginkan. Ini mungkin berarti kita perlu berbuat lebih banyak," ujar Powell dalam wawancara dengan Adam Posen, direktur Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional, dikutip dari Reuters, Kamis (14/5).

Mengutip Business Insider, investor sebelumnya berharap mendapatkan petunjuk terkait langkah-langkah The Fed selanjutnya untuk meredam krisis ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Pernyataan Powell yang terkesan skeptis dan mengharapkan adanya stimulus fiskal tambahan, membuat pelaku pasar kecewa dan memilih menahan diri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement