Pasar Masih Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Kembali Melemah

Image title
14 Mei 2020, 07:30
Ilustrasi, pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Masih minimnya sentimen membuat IHSG masih dalam tren penurunan, selain itu investor masih wait and see terkait upaya pemulihan ekonomi.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Ilustrasi, pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Masih minimnya sentimen membuat IHSG masih dalam tren penurunan, selain itu investor masih wait and see terkait upaya pemulihan ekonomi.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali melemah pada perdagangan hari Kamis (14/5), melanjutkan pelemahan sehari sebelumnya.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi, IHSG akan bergerak melemah. Level support diprediksi berada di level 4.520, sementara level support kedua diperkirakan berada di level 4.487. Sementara, resistance pertama diperkirakan berada di level 4.587, sementara resistance kedua di level 4.621.

Minimnya sentimen, dipandang Dennies masih menjadi penyebab IHSG akan melanjutkan tren pelemahan. Selain itu, investor juga masih cenderung wait and see menanti perkembangan terkait upaya pemulihan ekonomi.

"Di sisi lain, akan berpotensi akan kembali memperluas penyebaran virus corona (Covid-19) yang belum mereda," kata Dennies.

Beberapa saham yang dapat dicermati investor pada perdagangan hari ini antara lain, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Prediksi pelemahan juga dilontarkan Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Menurutnya, secara teknikal pergerakan IHSG cenderung melemah, dengan support di level 4.474 dan resistance di level 4.696.

Selain itu, munculnya komentar yang cukup pesimistis dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, mengenai prospek pembukaan kembali perekonomian di tengah pandemi yang masih mewabah, bisa mempengaruhi investor.

"Selanjutnya, investor akan menanti laporan pasar minyak bulanan dari OPEC (organisasi negara penghasil minyak) dan data klaim pengangguran mingguan di AS," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...