Google Depak Aplikasi Anti-Tiongkok Asal India dari Play Store

Fahmi Ahmad Burhan
5 Juni 2020, 12:03
Google Depak Aplikasi Anti-Tiongkok asal India di Play Store
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi, dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Google menghilangkan aplikasi anti-Tiongkok bernama Remove China di Play Store, karena melanggar kebijakan perusahaan. Pelanggaran yang dimaksud, aplikasi asal India ini bisa mengidentifikasi perangkat lunak (software) dari Tiongkok dan menghapusnya dari ponsel pengguna. 

Oleh karena itu, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menghapus aplikasi tersebut dari Play Store pada Rabu (3/6) lalu, atau dua pekan setelah diluncurkan. Google menolak berkomentar atas penghapusan itu.

Namun, Google menilai bahwa aplikasi tersebut melanggar kebijakan. "Play Store melarang produk yang mendorong atau memberi insentif pada orang untuk menghapus atau menonaktifkan aplikasi lain," dikutip dari CNN Internasional, Kamis (4/6).

Pengembang Remove China, One Touch App Labs juga menolak berkomentar mengenai penghapusan aplikasinya. Mereka mengklaim, aplikasi itu dibuat untuk mendorong India agar lebih mandiri.

(Baca: Google Terancam Denda US$ 5 Miliar karena Lacak Internet Pribadi)

Perusahaan analisis Sensor Tower menyebutkan, Remove China Apps sudah diunduh lebih dari 4 juta kali sebelum dihapus. Di India, hampir 160 ribu pengguna memberi nilai bintang lima pada aplikasi itu.

Meski begitu, salah seorang pengguna, Sridhar Toopurani mengatakan bahwa beberapa aplikasi asal Tiongkok tidak bisa terdeteksi oleh Remove China. "Konsepnya bagus. Tapi itu tidak mendeteksi MI Video, Helo dan lainnya," kata dia dalam review aplikasi.

Mi Video merupakan aplikasi streaming dari perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi. Sedangkan Helo adalah platform media sosial yang juga dikembangkan oleh perusahaan asal Negeri Tirai Bambu, ByteDance, yang juga pengembang TikTok.

(Baca: YouTube Hapus Otomatis Komentar yang Kritik Partai Komunis Tiongkok)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...