SKK Migas: Lifting Migas RI Telah Capai 90% dari Target APBN 2020
SKK Migas menungkapkan realisasi lifting migas Indonesia hingga Mei 2020 telah mencapai 1,712 juta barel setara minyak per hari (boepd) atau 90% dari target APBN 2020 sebesar 1,946 juta boepd. Rinciannya yakni lifting minyak sebesar 701 ribu barel per hari (bopd) dan gas 5.658 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Meski demikian, target lifting migas tahun ini diturunkan dari target semula, yakni target lifting minyak turun menjadi 705 ribu bopd dari target awal 755 ribu.
“Selain itu untuk produksi gas, turunnya tingkat penyerapan gas oleh pembeli membuat target produksi ikut turun hingga 15%,” ujar kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, melalui keterangan tertulis yang diterima Katadata.co.id, Kamis (11/6).
Dengan adanya penyesuaian target tersebut, SKK Migas saat ini berupaya untuk menjamin proyek-proyek yang akan onstream tahun ini dapat berjalan tepat waktu. Adapun untuk Kuartal ketiga, SKK Migas menargetkan lima proyek migas akan onstream.
(Baca: Pemerintah Diminta Sediakan Data Migas Berkualitas untuk Gaet Investor)
Kelima proyek tersebut di antaranya yaitu;
1. Proyek Malaca Strait Phase-1 (EPF) yang dikerjakan oleh EMP Malaca Strait dengan kapasitas fasilitas produksi 3000 barel minyak per hari (bopd) dan estimasi produksi 3000 bopd.
2. Proyek Meliwis oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty.Ltd. dengan kapasitas fasilitas produksi 20 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 20 MMscfd
3. Proyek Cantik oleh PT Sele Raya Belida II dengan kapasitas fasilitas produksi 2,5 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 2,5 MMscfd.
4. Proyek Kompresor LP-MP SKG-19 oleh Pertamina EP dengan kapasitas fasilitas produksi 150 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 150 MMscfd.
5. Proyek Peciko 8A oleh Pertamina Hulu Mahakam dengan kapasitas fasilitas produksi 8 MMscfd dan estimasi produksi sekitar 8 MMscfd.