LIFTING MIGAS: Berita Lifting Minyak dan Gas Indonesia Terkini

Bahlil mendapat amanat langsung baik dari Presiden Joko Widodo maupun presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meningkatkan kinerja lifting migas RI sebagai Menteri ESDM yang baru.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan bahwa turunnya target lifting minyak dalam RAPBN 2025 lantaran kinerja lapangan yang turun drastis.

Presiden Jokowi menargetkan lifting minyak 2025 ditetapkan 600 ribu bph dan lifting gas 1,005 juta barel setara minyak per hari. Dengan kinerja lifting yang terus turun, realistis kah target tersebut?

Kementerian ESDM tengah menggali tiga peluang besar untuk meningkatkan produksi migas nasional, terutama di tengah berbagai tantangan operasi produksi.

SKK Migas melaporkan kinerja lifting migas domestik pada semester I 2024 masih di bawah target. Salah satunya disebabkan adanya banjir di berbagai lokasi pengeboran.

Pertamina Hulu Energi (PHE) melaporkan bahwa produksi migas mencapai 1,05 juta BOEPD sampai dengan Mei 2024, terdiri dari minyak 556 ribu barel per hari dan gas 2.853 mmscfd.

SKK Migas mengatakan bahwa produksi atau onstream proyek Forel Bronang rencananya akan terlaksana pada Oktober 2024, mundur setahun dari target semula.

Menteri ESDM Arifin Tasrif melaporkan adanya tren penurunan lifting migas dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan ini terutama terjadi pada produksi minyak bumi domestik.

SKK Migas meluncurkan inovasi berupa Sistem Pemetaan Kolaboratif Sistem Tata Ruang Hulu Migas (SPEKTRUM) untuk menghadapi tantangan yang semakin berat di industri hulu migas tahun ini.

Menurut proyeksi Kementerian ESDM, produksi minyak pada 2030 hanya mencapai 869 ribu barel per hari (bph). Hal ini membuat target 1 juta barel tidak dapat tercapai.

PHE memproyeksikan lifting migas akan terus meningkat dengan target 2024 sebesar 742 ribu BOEPD dan 2025 mencapai 760 ribu BOEPD.

Pemerintah menurunkan target lifting migas 2025 menjadi 601 ribu barel per hari minyak dan 1.004-1.047 barel setara minyak per hari gas. Target tersebut lebih rendah dibandingkan target tahun ini.

Kemenkeu mengoreksi target lifting minyak dan gas 2025 dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2025 menjadi 580-601 ribu bph dari 635 ribu bph dalam APBN 2024.

Kementerian ESDM melaporkan lifting migas pada kuartal I 2024 turun dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut hal ini lantaran banyak proyek yang molor.

Pertamina Hulu Energi optimistis bisa menyumbang 50-55% dari target lifting minyak 1 juta barel pada 2030. Pada 2023 PHE menyumbang 68% dari total lifting minyak nasional.