Investor Asing Lepas Saham, IHSG Sesi I Turun 0,06%
Indeks harga saham gabungan ditutup turun tipis 0,06% ke level 4.877,34 pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (15/6). Padahal di awal perdagangan, IHSG sempat menguat hingga 0,77% di level 4.918,05.
Indeks tertekan karena investor asing pada sesi pertama ini melepas portofolio sahamnya dengan nilai jual bersih mencapai Rp 355,56 miliar di seluruh pasar. Mayoritas dilakukan di pasar reguler dengan nilai net sell mencapai Rp 296,09 miliar.
Penjualan oleh investor asing tersebut dilakukan pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mencapai Rp 126,8 miliar di pasar reguler. Meski begitu, harga saham emiten berkode TLKM ini ditutup menguat hingga 3,96% menjadi Rp 3.150 per saham.
Selain itu, saham perbankan menjadi sasaran pelepasan investor asing. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dilepas asing dengan nilai net sell Rp 65,1 miliar di pasar reguler. Harga saham BBRI turun hingga 1,98% menjadi Rp 2.970 per saham.
(Baca: Impor Makin Anjlok, Neraca Perdagangan Mei Surplus US$ 2,09 Miliar)
Saham lainnya yang dilepas asing adalah PT Bank Mandiri Tbk dengan net sell Rp 28,8 miliar di pasar reguler. Harga saham BMRI juga turun hingga 1,64% menjadi Rp 4.810 per saham.
Kemudian, asing juga melepas saham PT Bank Central Asia Tbk Rp 20,2 miliar. Harga saham BBCA pun loyo 1,15% menjadi Rp 28.025 per saham.
Total volume saham yang diperdagangkan sepanjang sesi pertama hari ini sebanyak 4,34 miliar unit saham dengan nilai transaksinya yang mencapai Rp 3,96 triliun. Tercatat ada 204 saham yang ditutup menguat, sementara 206 saham turun dan 133 saham stagnan.
(Baca: Kenaikan IHSG Dibayangi Kasus Corona, Saham Tambang Direkomendasikan)
Sektor saham yang turun paling signifikan pada perdagangan sesi pertama hari ini adalah sektor finansial. Selain BBRI, BMRI, dan BBCA, harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI juga turun 1,79% menjadi Rp 4.390 per saham.
Sementara itu, saham sektor infrastruktur ditutup menguat paling signifikan yaitu sebesar 1,96%. Selain saham TLKM yang sudah disebutkan sebelumnya, saham yang menjadi motor penguatan sektor ini yaitu PT Indosat Tbk. Harga saham ISAR melambung hingga 6,2% menjadi Rp 2.400 per saham.
Penurunan indeks dalam negeri pada sesi pertama ini sejalan dengan bursa-bursa unggulan di Asia lainnya. Nikkei 225 di Jepang dan Strait Times di Singapura msing-masing turun 1,37% dan 1,46%. Hang Seng di Hong Kong dan Shanghai Composite masing-masing juga turun 0,62% dan 0,01%.