Sri Mulyani Pangkas Lagi Proyeksi Ekonomi Kuartal II jadi Minus 3,8%
Pandemi virus corona memberikan pukulan berat bagi perekonomian pada kuartal kedua tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua 2020 akan terkontraksi 3,8%, menurun dari perkiraan sebelumnya minus 3,1%.
"Kita masih beruntung pada kuartal I masih bisa tumbuh 2,97%. Namun kuartal II ini memang kita akan hadapi tekanan yang tidak mudah," kata Sri Mulyani dalam diskusi daring, Jumat (19/6).
Sebelumnya, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II akan turun minus 3,1% akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar secara penuh pada periode tersebut. Kebijakan PSBB ini, diterapkan di wilayah dengan perekonomian terbesar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kegiatan ekonomi yang terhenti di pusat perekonomian tersebut berdampak secara nasional. Meski demikian, Sri Mulyani berharap pertumbuhan negatif hanya terjadi pada kuartal kedua. Ekonomi pada kuartal III dan IV diharapkan dapat tumbuh positif.
(Baca: Sri Mulyani Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Jadi 1%)
Kemarin, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan berada di kisaran negatif 0,4% sampai 1%. Penyebabnya, yaitu kemungkinan kontraksi ekonomi yang cukup dalam pada kuartal II.
"Sebelumnya kami perkirakan upper-nya 2,3%, sekarang kami revisi agak turun ke 1%," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (18/6).