Facebook Buka Suara soal Unilever hingga Coca-Cola Boikot Iklan

Cindy Mutia Annur
30 Juni 2020, 10:14
Facebook Buka Suara soal Unilever hingga Coca-Cola Boikot Iklan
Katadata
Ilustrasi Facebook

Beberapa perusahaan besar seperti Verizon, Unilever, Coca-Cola hingga Starbucks memboikot iklan di platform Facebook. Pengembang media sosial asal Amerika Serikat (AS) ini pun buka suara.

Boikot perusahaan-perusahaan besar itu menyusul kampanye #StopHateForProfit. Kampanye ini muncul lantaran iklan Verizon ada di sebelah video kelompok konspirasi QAnon yang menggambarkan kebencian.

Advertisement

Anti-Defamation League pun mengirimkan surat terbuka kepada perusahaan-perusahaan yang beriklan di Facebook pada pekan lalu (25/6). Kampanye #StopHateForProfit juga muncul karena perusahaan milik Mark Zuckerberg ini tak bertindak cepat atas unggahan Presiden AS Donald Trump yang dianggap glorifikasi kekerasan pada akhir Mei lalu.

(Baca: Selain Unilever, 4 Perusahaan Besar Ini Juga Boikot Iklan di Facebook)

Kendati begitu, Vice President for Public Affairs Facebook Nick Clegg tidak berkomentar banyak perihal aksi boikot tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan tidak mendapatkan manfaat dari proliferasi pidato kebencian di platform-nya.

"Kami sama sekali tidak memiliki insentif untuk menoleransi ucapan kebencian," ujar Clegg dikutip dari CNN International, Senin malam (29/6). "Kami tidak menyukainya (konten kebencian). Pengguna juga. Pengiklan tentu saja tidak menyukainya. Kami mendapat manfaat dari koneksi manusia yang positif, bukan kebencian.”

Clegg mengaku, perusahaan melakukan berbagai cara untuk memerangi konten kebencian. Facebook bahkan telah menghapus sekitar tiga juta item konten pidato kebencian di platform di seluruh dunia setiap bulan. Sebanyak 90% di antaranya diblokir (take down),  sebelum dilaporkan.

(Baca: Diboikot Brand Besar, Facebook Akhirnya Larang Iklan Ujaran Kebencian)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement