Akselerasi Transformasi Menyeluruh, Adaptasi Bank pada New Normal

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
2 Juli 2020, 10:11
Kenormalan Baru di Bank OCBC NISP
Katadata/Adi Maulana Ibrahim
Kenormalan Baru di Bank OCBC NISP

Pandemi COVID-19 telah memengaruhi beragam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret lalu, pola dan aktivitas kehidupan masyarakat berubah. Beberapa daerah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kondisi ini telah berimplikasi terhadap semua perusahaan dengan menerapkan work from home (WFH). Tidak hanya bekerja, kegiatan belajar dan mengajar, serta memenuhi kebutuhan pokok harus dilakukan dari rumah. Masyarakat pun mulai melakukan transformasi digital untuk beradaptasi dan tetap produktif.

Kendati bekerja dari rumah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan 78 persen pekerja yang melakukan WFH tetap bisa produktif. Dari sektor pendidikan pun begitu, berdasarkan hasil survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), 95 persen mahasiswa perguruan di Indonesia melakukan pembelajaran melalui pendidikan jarak jauh (PJJ).

Untuk mengisi waktu luang, Katadata Insight Center (KIC) mencatat dalam Survei Aktivitas Selama Pandemi & Ramadhan, sebanyak 64,5 persen masyarakat mengakses media daring selama di rumah.

Transformasi digital juga terlihat dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Perusahaan data dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), Analytic Data Advertising (ADA) mencatat adanya lonjakan aktivitas aplikasi belanja daring hingga 300 persen sejak diberlakukannya physical distancing.

Managing Director ADA Indonesia Kirill Mankovski mengatakan masyarakat melakukan belanja daring guna memenuhi kebutuhan pokoknya. "Masyarakat Indonesia beralih ke cara-cara baru untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya,” ujar Kiril saat menggelar jumpa pers pertengahan April lalu.

Bagi perusahaan jasa keuangan seperti bank, pandemi merupakan momentum yang tepat untuk beradaptasi dengan melakukan akselerasi transformasi digital. Dengan adanya perubahan yang cepat pada gaya hidup masyarakat, menentukan cara baru dalam bekerja dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan merupakan salah satu fokus strategi yang harus dilakukan.

Agar tetap beroperasi dengan aman, tentunya bank menerapkan pembatasan fisik terhadap karyawan dan juga nasabah. Berbagai protokol kesehatan juga diterapkan untuk menjaga keamanan dan kesehatan semua pihak telah dilakukan oleh Bank, salah satunya Bank OCBC NISP.

Adapun menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak aman antrean, penyemprotan disinfektan di seluruh sisi ruangan, mewajibkan penggunaan masker untuk staf dan nasabah, menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer, juga pengecekan sensorik suhu tubuh di pintu masuk menjadi upaya utama.

Bank OCBC NISP pun menerapkan WFH bagi karyawannya di pusat (80 persen) dan cabang (70 persen), terutama bagi yang berisiko. Manajemen juga memusatkan layanan di wilayah tertentu dan memberlakukan penutupan 45 persen kantor cabang. Tentunya dengan mengetatkan protokol kesehatan bagi para karyawan yang harus bekerja di kantor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...