Akselerasi Transformasi Menyeluruh, Adaptasi Bank pada New Normal
Pandemi COVID-19 telah memengaruhi beragam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret lalu, pola dan aktivitas kehidupan masyarakat berubah. Beberapa daerah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kondisi ini telah berimplikasi terhadap semua perusahaan dengan menerapkan work from home (WFH). Tidak hanya bekerja, kegiatan belajar dan mengajar, serta memenuhi kebutuhan pokok harus dilakukan dari rumah. Masyarakat pun mulai melakukan transformasi digital untuk beradaptasi dan tetap produktif.
Kendati bekerja dari rumah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan 78 persen pekerja yang melakukan WFH tetap bisa produktif. Dari sektor pendidikan pun begitu, berdasarkan hasil survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), 95 persen mahasiswa perguruan di Indonesia melakukan pembelajaran melalui pendidikan jarak jauh (PJJ).
Untuk mengisi waktu luang, Katadata Insight Center (KIC) mencatat dalam Survei Aktivitas Selama Pandemi & Ramadhan, sebanyak 64,5 persen masyarakat mengakses media daring selama di rumah.
Transformasi digital juga terlihat dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Perusahaan data dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), Analytic Data Advertising (ADA) mencatat adanya lonjakan aktivitas aplikasi belanja daring hingga 300 persen sejak diberlakukannya physical distancing.
Managing Director ADA Indonesia Kirill Mankovski mengatakan masyarakat melakukan belanja daring guna memenuhi kebutuhan pokoknya. "Masyarakat Indonesia beralih ke cara-cara baru untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya,” ujar Kiril saat menggelar jumpa pers pertengahan April lalu.
Bagi perusahaan jasa keuangan seperti bank, pandemi merupakan momentum yang tepat untuk beradaptasi dengan melakukan akselerasi transformasi digital. Dengan adanya perubahan yang cepat pada gaya hidup masyarakat, menentukan cara baru dalam bekerja dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan merupakan salah satu fokus strategi yang harus dilakukan.
Agar tetap beroperasi dengan aman, tentunya bank menerapkan pembatasan fisik terhadap karyawan dan juga nasabah. Berbagai protokol kesehatan juga diterapkan untuk menjaga keamanan dan kesehatan semua pihak telah dilakukan oleh Bank, salah satunya Bank OCBC NISP.
Adapun menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak aman antrean, penyemprotan disinfektan di seluruh sisi ruangan, mewajibkan penggunaan masker untuk staf dan nasabah, menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer, juga pengecekan sensorik suhu tubuh di pintu masuk menjadi upaya utama.
Bank OCBC NISP pun menerapkan WFH bagi karyawannya di pusat (80 persen) dan cabang (70 persen), terutama bagi yang berisiko. Manajemen juga memusatkan layanan di wilayah tertentu dan memberlakukan penutupan 45 persen kantor cabang. Tentunya dengan mengetatkan protokol kesehatan bagi para karyawan yang harus bekerja di kantor.
Selain itu, Bank OCBC NISP memanfaatkan pandemi ini sebagai momentum untuk melakukan transformasi menyeluruh. Salah satunya dengan mengakselerasi layanan tanpa kertas (paperless). Hal ini juga sejalan dengan himbauan pemerintah untuk beralih ke sistem cashless sebagai salah satu cara menghindari transmisi virus lewat permukaan benda.
Layanan secara daring ini terus dikembangkan oleh Bank OCBC NISP untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan #BankingFromHome, guna mampu mengantisipasi peralihan daring yang sangat cepat. Nasabah bisa mengelola keuangan pribadi maupun bisnisnya.
Untuk nasabah yang mengelola keuangan pribadi atau individu, aplikasi ONe Mobile bisa menjadi andalan. Dengan ONe Mobile, nasabah sudah dapat melakukan 90 persen transaksi perbankan tanpa perlu harus pergi ke cabang. Pembukaan akun pun dapat dilakukan secara daring.
Berkat aplikasi daring di gawai, transfer rekening ke mana saja bisa dilakukan di mana saja. Ketika berada di rumah, aktivitas belanja daring menjadi ikut melonjak. Oleh karena itu, pembayaran dompet digital kini bisa hanya dalam satu aplikasi. Bahkan kita bisa mendapatkan cashback saat melakukan pembayaran.
Tak hanya dompet digital, ONe Mobile juga menyediakan jasa pembayaran e-commerce. Sehingga, tak perlu lagi keluar rumah untuk mencari anjungan tunai mandiri (ATM). Pembayaran tagihan rumah dapat dibayar hanya melalui gawai. Lalu, nasabah pun dapat mengaktifkan kartu debit daring ketika dibutuhkan untuk melakukan pembayaran berkala.
Tak hanya untuk belanja, ONe Mobile juga memiliki fitur penunjang untuk investasi selama di rumah saja. Nasabah dapat mendaftar dan bertransaksi beragam produk investasi, seperti obligasi di pasar perdana, sekunder, hingga reksa dana, dalam satu aplikasi. Investasi tersebut pun bisa dipantau secara langsung. Nasabah kini dapat bertransaksi valas secara real-time tanpa perlu datang ke bank.
Untuk mengaksesnya cukup mengunduh aplikasi ONe Mobile di gawai. Kamu dapat mengunduh aplikasi ONe Mobile di sini. Membuka rekeningnya pun mudah, hanya dua langkah. Pertama, mengisi formulir dan verifikasi langsung di ONe Mobile. Kedua, melakukan setoran awal. Setelah itu aplikasi pun sudah dapat digunakan.
Untuk nasabah korporasi, dapat menggunakan fitur Velocity@OCBCNISP. Fitur ini dapat diandalkan oleh para pelaku bisnis di tengah pandemi tanpa perlu ke luar rumah karena transaksi individu atau pun kolektif dapat dilakukan melalui fitur ini. Transfer rekening secara cepat juga bisa dilakukan dengan mata uang Rupiah ataupun asing.
Pembayaran gaji karyawan juga tak perlu lagi ke bank, cukup dilakukan di rumah. Pembayaran tagihan dan pajak pun dapat selesai cepat. Bahkan, fitur Velocity dapat membantu untuk melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak, sehingga pengelolaan keuangan tak perlu ke luar rumah.
Melakukan registrasi bagi nasabah yang belum terdaftar juga mudah, tanpa perlu bertatap muka. Caranya dengan melengkapi Formulir Permohonan Layanan Cash Management dan persyaratan yang berlaku bagi Velocity@OCBCNISP. Jika nasabah sudah terdaftar, cukup melengkapi formulir permohonan tersebut untuk meningkatkan status dari Inquiry ke Payment. Setelah itu, mengaktifkan transaksional melalui Velocity.