Dilarang di India, TikTok Kehilangan 200 Juta Pengguna & Rugi Rp 87 T

Fahmi Ahmad Burhan
6 Juli 2020, 10:15
tiktok, india, tiongkok, tiktok rugi, konflik perbatasan tiongkok india
ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly/ama/dj
TikTok berpotensi kehilangan 200 juta pengguna dan merugi hingga US$ 6 miliar imbas pelarangan di India.

Aplikasi video pendek asal Tiongkok, TikTok, menjadi salah satu dari 59 aplikasi yang dilarang oleh Pemerintah India pasca konflik perbatasan antar kedua negara. Akibat pelarangan itu, dalam sehari TikTok kehilangan 200 juta pengguna sehingga diproyeksikan merugi sampai US$ 6 miliar atau Rp 87 triliun.

Menurut Caixin Global, seorang sumber mengatakan bahwa jumlah kerugian dari pelarangan TikTok itu akan lebih besar dibanding gabungan kerugian untuk 58 aplikasi asal Tiongkok lain di yang juga dilarang di India.

Pemerintah India melarang 59 aplikasi asal Tiongkok termasuk TikTok, imbas konflik perbatasan dengan Negeri Panda. Padahal, India merupakan pangsa pasar besar bagi TikTok. Bahkan perusahaan pengembang TikTok, ByteDance, telah menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun untuk memperluas basis pengguna di India.

TikTok juga berencana membuka pusat data lokal di India dan baru-baru ini menambah jumlah tenaga kerja di India. Berdasarkan data dari Sensor Tower, aplikasi TikTok telah diunduh sekitar 2 miliar kali secara global. India menyumbang 611 juta unduhan.

(Baca: India Blokir 59 Aplikasi Asal Tiongkok, Termasuk TikTok dan WeChat)

Pada awalnya, pelarangan diperkirakan hanya akan menghentikan instalasi baru. Akan tetapi kemudian, pelarangan itu memotong pendapatan influencer TikTok asal Negeri Bollywood itu.

Pelarangan aplikasi TikTok di Tiongkok bukan hanya karena konflik perbatasan. Pemerintah India menganggap aplikasi TikTok dapat mengancam keamanan data pengguna di India. Ditakutkan, data pengguna asal India dimanfaatkan oleh TikTok dan Pemerintah Tiongkok.

TikTok pun telah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kerja sama dengan Pemerintah Tiongkok guna memanfaatkan data pengguna dari India. "Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa Pemerintah Tiongkok tidak pernah meminta kepada kami untuk data TikTok dari pengguna India," kata CEO TikTok Kevin Mayer seperti dikutip Forbes akhir pekan lalu (4/7).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...