Imbas Fase Normal Baru, Konsumsi BBM di Solo Raya Naik 20%

Image title
9 Juli 2020, 17:38
Imbas Fase Normal Baru, Konsumsi BBM di Solo Raya Naik 20%.
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Petugas melayani pengendara motor dengan menjaga jarak fisik (physical distancing) saat pengisian bbm. Pertamina mencatat kenaikan konsumsi BBM di Solo Raya 20%.

PT Pertamina Region IV wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mencatat kenaikan konsumsi BBM nonsubsidi sebesar 20% di wilayah Solo Raya. Kenaikan tersebut terjadi selama periode Juli 2020 dibandingkan Maret hingga Mei 2020, sejalan berlakunya fase kenormalan baru atau new normal.

Pjs. General Manager Pertamina Marketing Operation Region IV, Rahman Pramono Wibowo, menjelaskan, konsumsi BBM jenis gasoline mencakup Pertamax Series, Pertalite, dan Premium pada awal Juli meningkat sebesar 20%, dengan rata-rata konsumsi harian saat ini mencapai 2.100 kiloliter (KL). Sedangkan pada Mei lalu berada di angka 1.750 KL per hari.

Selain gasoline, BBM jenis gasoil Biosolar dan Dex Series juga mengalami peningkatan. “Saat ini konsumsi BBM gasoil berada di angka 790 KL per hari, naik 44% dari konsumsi harian di bulan Mei yang berada di angka 547 KL perhari,” ujar Pramono dalam keterangan tertulis, Kamis (9/7).

(Baca: Permintaan BBM Meningkat, Harga Minyak AS Hampir Sentuh US$ 41)

Meski begitu, peningkatan BBM jenis gasoline dan gasoil tersebut masih jauh berada di bawah angka konsumsi BBM pada saat normal atau sebelum pandemi Covid-19. Pertamina mencatat, pada Januari-Februari 2020 konsumsi BBM dapat mencapai 2.400 KL untuk gasoline dan 1.000 KL untuk gasoil rata-rata per hari.

Pramono juga menyebut adanya peningkatan konsumsi BBM jenis gasoline dan gasoil di wilayah Solo Raya belum diikuti dengan konsumsi bahan bakar pesawat udara yaitu Avtur. Konsumsi avtur menurutnya masih berada di bawah rata-rata normal terutama di Bandar Udara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali.

Menurut catatannya, penyaluran Avtur di bandara Adi Soemarno saat ini rata-rata hanya sebesar 28 KL per hari. Angka  ini lebih rendag 36% di bawah konsumsi harian sebelum pandemi yakni di bulan Januari hingga Februari sebesar 44 KL per hari.

"Namun, angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan April dan Mei 2020 lalu yang berkisar hanya 5-10 KL per hari,” kata Pramono.

Sedangkan untuk LPG, saat ini Pertamina di wilayah Solo Raya mencatat penyaluran masih stabil di kisaran 750 metric ton (MT) per hari. Sedangkan konsumsi LPG baik sebelum maupun selama wabah Covid-19 tercatat berada di kisaran 730-750 MT per hari.

"Artinya tidak ada kenaikan maupun penurunan yang signifikan, selain itu stok LPG sendiri aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

(Baca: Dorong BBM Ramah Lingkungan, Pertamina Akan Hapus Premium & Pertalite)

Selain itu, dirinya juga mencatat untuk konsumsi BBM jenis gasoline di wilayah Boyolali mengalami kenaikan sebesar 9% dibandingkan rata-rata Mei sekitar 220 KL per hari menjadi 240 KL per hari. Sedangkan untuk BBM jenis gasoil naik 11% dibandingkan rata-rata bulan Mei 2020 sekitar 90 KL saat ini di angka 100 KL per hari.

“Kenaikan ini menurut kami sama dengan wilayah Solo Raya lainnya dikarenakan aktivitas masyarakat mulai meningkat semenjak pemberlakuan new normal," ujarnya.

Sedangkan untuk LPG, saat ini Pertamina di wilayah Kabupaten Boyolali mencatat penyaluran masih di angka normal dan stabil yaitu 116 metric ton (MT) per hari. Konsumsi LPG di Boyolali baik sebelum maupun selama wabah Covid-19 tercatat berada di rentang 113-116 MT per hari.

"Artinya tidak ada kenaikan maupun penurunan yang signifikan, selain itu stok LPG sendiri aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...