BKPM Buka Suara Soal IHSG Anjlok, Soroti Kepercayaan Pasar ke Pemerintah

Ringkasan
- Harga Bitcoin melonjak signifikan, mencapai level US$ 63 ribu atau Rp 1 miliar, didorong oleh masuknya dana ke ETF Bitcoin Spot dan pembelian besar-besaran oleh MicroStrategy.
- Indikator pasar menunjukkan potensi lanjutan tren bullish, membuka kemungkinan Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru.
- Momentum positif ini menjadi peluang bagi investor untuk mendiversifikasi investasi ke aset kripto, namun diperlukan kehati-hatian dan pemantauan pasar yang cermat.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menegaskan bahwa pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global.
Namun, ia menekankan bahwa yang terpenting adalah bagaimana pemerintah secara konsisten menjalankan kebijakan untuk memperkuat kepercayaan pasar.
"Pasar itu sangat bergantung pada kepercayaan (trust). Fluktuasi naik-turun merupakan hal biasa, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemerintah terus mendorong penegakan hukum, penataan kebijakan, serta perencanaan yang matang terkait hilirisasi," ujar Todotua dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/3).
Todotua meyakini bahwa jika kebijakan ini dijalankan secara konsisten, kepercayaan pasar akan pulih.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mempercepat realisasi investasi, terutama di sektor hilirisasi, guna memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian global.
"Dengan berbagai upaya yang dilakukan, termasuk peran Danantara dalam mempercepat investasi, kita sadar bahwa Indonesia memiliki sumber daya dan potensi pasar yang besar. Selain itu, secara positioning global, Indonesia sangat strategis," ujarnya.
Anggota DPR Datangi BEI
Dukungan terhadap pasar modal juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, didampingi Ketua Komisi XI DPR RI Muhamad Misbakhun serta jajaran anggota DPR lainnya, melakukan kunjungan ke Gedung BEI pada Selasa siang.
"Kami memberikan dukungan positif kepada BEI dan pasar modal Indonesia," ujar Misbakhun.
Sebelumnya, BEI sempat melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11.19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), setelah IHSG anjlok lebih dari 5%.