Strategi Wishnutama Genjot Pariwisata saat Penurunan Turis Tiongkok
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio bakal mendorong masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penurunan kunjungan wisatawan dari Tiongkok ke Tanah Air seiring merebaknya virus corona.
Pasalnya, pemerintah akan membatasi warga Tingkok yang datang ke Indonesia untuk mencegah penyebaran virus, salah satunya caranya dengan menutup sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.
"Kita ingin mendorong agar turis domestik untuk tetap berwisata di Indonesia," kata Wishnutama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).
(Baca: Menpar Taksir Pariwisata RI Rugi Rp 54 Triliun Akibat Virus Corona )
Dia menyebut, ada dua alasan mendorong masyarakat Indonesia berwisata di dalam negeri. Pertama, untuk menghidupkan pariwisata lokal setelah ada penutupan penerbangan dan pembatasan kedatangan warga Tiongkok.
Kedua, untuk mengantisipasi masyarakat Indonesia terjangkit virus corona ketika berpergian ke luar negeri. Sebab, tak hanya Tiongkok yang sudah terjangkit epidemi tersebut.
Setidaknya terdapat 24 negara yang juga mengkonfirmasi keberadaan pasien positif virus corona, seperti Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada.
Kemudian, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Rusia. Lalu, Singapura, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
"Kalau traveling (ke luar negeri) pasti ada potensi virus coronanya juga," kata Wishnutama.
Selain itu, Wishnutama akan meminta beberapa maskapai mengalihkan tujuan penerbangan yang sebelumnya ke Tiongkok menjadi ke rute dalam negeri. Ini mengingat rute penerbangan dari dan ke Tiongkok juga akan ditutup.
(Baca: Luhut Ramal Kunjungan Wisman Bakal Turun akibat Virus Corona)
Dia mengaku pergantian rute penerbangan tersebut tidak mudah karena memerlukan prosedur yang panjang. Meski demikian, hal tersebut tetap patut dicoba. "Ada sekitar 30 airlines yang siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, untuk dia mengatakan akan menggencarkan pariwisata Indonesia untuk menarik minat turis asing daru negara-negara lain di luar Tiongkok. Beberapa negara yang menjadi target pemasaran, antara lain Korea Selatan, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Kanada.
Adapun Bali, masih menjadi salah satu wilayah unggulan yang bakal dipromosikan. "Bali yang paling siap, tapi destinasi-destinasi lain pasti kita promosikan," kata dia.
Wabah virus corona di Tiongkok diperkirakan berdampak pada ekonomi Indonesa dalam jangka panjang. Wishnutama sebelumnya mengatakan RI berpotensi kehilangan devisa US$ 4 miliar atau setara Rp 54,8 triliun jika rute penerbangan Tiongkok ditutup selama setahun.
Nilai tersebut didapatkan dari jumlah wisatawan asal Tiongkok yang mencapai 2 juta orang dalam setahun. Wishnutama menyebut rata-rata pengeluaran per kunjungan (Average Spending Per Arrival/ASPA) dari wisatawan asal Tiongkok mencapai US$ 1.400.
(Baca: Wabah Virus Corona Bayangi Target 18 Juta Kunjungan Wisman Tahun Ini)
Total kerugian tersebut juga ditamba dampak dari penundaan wisatawan negara lain ke Indonesia karena khawatir tertular virus corona. “Hampir US$ 4 miliar dari (virus corona) Tiongkok saja,” katanya.
Sebagai informasi, penyebaran virus corona kian hari semakin masif. Hingga Selasa (4/2), total korban meninggal di Tiongkok menyentuh angka 425 orang, dengan 414 orang berasal dari Hubei.
Sedangkan jumlah korban yang positif terinfeksi virus corona di provinsi tersebut mencapai 13.522 orang. Adapun, total korban terinfeksi di seluruh Tiongkok mencapi 20.438 orang.