J&T Express Bangun Pusat Distribusi E-Commerce Senilai Rp 800 Miliar
Perusahaan logistik J&T Express akan membangun pusat penyortiran dan distribusi barang hasil penjualan digital atau e-commerce. Perusahaan menyiapkan dana total Rp 800 miliar untuk proyek di empat kota ini.
Chief Executive Officer J&T Robin Lo menyatakan, potensi bisnis logistik dari penjualan toko online tumbuh sangat pesat. “Kami akan membangun (pusat lohistik) di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang dengan luas lahan masing-masing 10 ribu meter persegi,” kata Robin kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/10).
Dana sebesar Rp 800 miliar itu bakal digunakan J&T untuk akuisisi lahan dan pembangunan selama setahun ke depan. Nantinya, Robin mengungkapkan, jika operasional infrastruktur logistik yang ada sudah berjalan, perusahaan juga akan membuka pusat logistik di tiap-tiap pulau besar Indonesia.
Ia menyebutkan, J&T Express yang baru berdiri pada 2015 sudah menunjukkan kenaikan yang signifikan. Tahun lalu, pengiriman harian yang dilakukan perusahaan hanya sebanyak 70 ribu unit per hari. Catatan Robin, pada 2017, terjadi sebanyak 250 ribu pengiriman per hari.
Menurutnya, lonjakan yang tinggi disebabkan oleh tumbuhnya transaksi digital lewat toko online dan e-commerce. Dia mengungkapkan sebesar 60% dari total paket yang ditanganinya merupakan distribusi penjualan digital.
Targetnya, pembangunan infrastruktur yang akan digenjot J&T bakal meningkatkan jumlah pengiriman jadi 300 ribu unit per hari dengan porsi distribusi barang jualan digital menjadi 80%. Sisanya adalah pengiriman untuk perusahaan retail.
Alasan J&T masih fokus di Pulau Jawa adalah bisnis e-commerce, perhitungan Robin, masih terpusat di Jawa dengan 60% dari total transaksi. Sebesar 10% ada di Sumatera dan sisanya di pulau besar Indonesia lainnya.
Robin optimis J&T bisa bersaing dengan perusahaan logistik internasional seperti DHL dan FedEx karena pertumbuhan yang pesat dan potensi e-commerce Indonesia.
Inovasi yang dilakukan J&T untuk menjaring kepercayaan pengguna jasa logistik adalah dengan asuransi pengiriman bagi pembeli dan penjual serta pembangunan infrastruktur. “Kami sudah membangun kurang lebih 2 ribu drop points dan targetnya meningkatkan 2 ribu collection points di seluruh Indonesia,” tutur Robin.
Saat ini J&T telah mempekerjakan 16 ribu karyawan di Tanah Air. Kepemilikan armada mobil pengirim juga sudah mencapai 1.000 unit dan bakal ditingkatkan jadi 2 ribu mobil.
Brand Ambassador J&T Express Dedi Corbuzier menyebutkan rugi dan untung dari peningkatan penjualan digital. “Bahaya karena toko di mal banyak yang tutup dan bagusnya ekonomi masyarakat di Indonesia naik,” ujar Dedi.