Bisnis Tertekan Pandemi Corona, Angkasa Pura II Pangkas Belanja Modal
Seretnya pemasukan imbas pandemi virus corona (Covid-19) membuat PT Angkasa Pura II merevisi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan memutuskan memangkas capex tahun ini menjadi Rp 1,4 triliun dari sebelumnya sekitar Rp 7,8 triliun. Meski capex berkurang, proyek-proyek strategis dipastikan masih tetap berjalan.
“Alokasi anggaran capex tersebut sejalan dengan arah dan strategi perseroan yang kini fokus menjaga stabilitas dan kinerja usaha perseroan di tengah pandemi Covid-19,” kata Awaluddin dalam siaran pers, Rabu (6/5).
Capex tahun ini dialokasikan untuk sejumlah proyek pengembangan bandara yang bersifat multiyears, pemeliharaan fasilitas, serta melanjutkan perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Ia menjelaskan, proyek pengembangan multiyears terdiri dari pembangunan integrated building di Bandara Soekarno-Hatta, antara lain area komersial, perkantoran dan hotel. Adapun, perancangan desain Terminal 4 Soekarno-Hatta ditargetkan tuntas 2021, sehingga groundbreaking dapat dilakukan pada Januari 2022.
Tahun ini Angkasa Pura II juga mengejar pengembangan bandara yang dilakukan melalui kemitraan strategis. Hal ini dilakukan agar perseroan dapat berbagi capex dan memungkinkan rencana pengembangan tetap berjalan.
(Baca: Angkasa Pura II Optimalkan Jasa Kargo di Bandara selama Pandemi)
Salah satu contoh pengembangan bandara bersama mitra strategis adalah, Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Saat ini, Perseroan masih melakukan pembahasan intensif dengan sejumlah calon mitra strategis.
Diharapkan, melalui project financing bersama dengan mitra strategis ini, maka Angkasa Pura II dan mitra strategis akan berbagi beban dan resiko dengan tujuan utama tetap menjaga daya saing sektor transportasi nasional.
Tahun ini juga direncanakan pengembangan bisnis anorganik perusahaan masih terus berlanjut antara lain untuk pengembangan portofolio perusahaan, akuisisi bandara baru dan tetap konsisten untuk masuk ke adjacent business.
Selain itu, Angkasa Pura II juga akan melakukan berbagai penghematan biaya guna tetap dapat beroperasi optimal menjaga konektivitas transportasi udara di tengah pandemi Covid-19.
"Penghematan dilakukan pada biaya operasional bandara, biaya pemeliharaan fasilitas non p
(Baca: Kalutnya Dunia Penerbangan Nasional di Tengah Pandemi Covid-19)
rioritas, serta pembatasan penggunaan capex," ujarnya.