Nama Rumah Adat Jawa Tengah dan Jenisnya

Dwi Latifatul Fajri
26 Agustus 2021, 14:55
Nama Rumah Adat Jawa Tengah dan Jenisnya
ANTARA FOTO/Suwandy/wsj.
Warga mengunjungi lokasi wisata Rumah Joglo Puri Wedari di Setia Asih, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (6/6/2020). Rumah Joglo tersebut didirikan untuk mengobati kerinduan warga perantau asal Jogjakarta terhadap kampung halaman dan saat ini menjadi objek wisata bagi warga sekitar dengan tarif masuk sebesar Rp15 ribu per orang.

Rumah Tajug Masjid digunakan untuk beribadah warga muslim. Tajug artinya masjid untuk mengajarkan dan beribadah umat Islam. Bentuk masjid ini berbeda dengan masjid modern di Indonesia. Rumah Tajug memiliki denah bujur sangkar. Beberapa masjid di Jawa masih mempertahankan bentuk rumah ini sampai sekarang. Ada juga bentuk denah bujur sangkar rumah Tajug Masjid.

4. Rumah bentuk Limasan

Ukuran rumah ini persegi panjang, memiliki empat bidang atap, dua berbentuk segitiga sama kaki disebut kejen, dan dua lainnya berbentuk jajaran genjang.

5. Rumah bentuk Joglo

Rumah Joglo dahulu dibangun oleh bangsawan dan orang kaya. Rumah Joglo dianggap sebagai rumah mewah dan terpandang. Kebanyakan pemilik rumah adalah kaum bangsawan, istana raja atau pangeran. Rumah Joglo membutuhkan bahan material dan biaya besar untuk pembangunan. Tak hanya itu, rumah ini perlu biaya besar jika terjadi kerusakan. Masyarakat mempercayai jika rumah bentuk Joglo diubah, maka akan terjadi musibah dan hal-hal buruk bagi pemilik rumah.

Bentuk rumah adalah persegi panjang, yang memiliki tiga pintu depan, dan jendela disisinya. Rumah ini memiliki soko guru atau tiang utama untuk menyangga atap. PAda bagian dalam terdapat pendopo untuk menerima tamu, pringgitan untuk menerima tamu dekat atau kerabat, dan omah njero untuk aktivitas keluarga.

Rumah Joglo terdiri dari beberapa rangka bangunan. Jurnal Kajian Penelitian Rumah Joglo menyebutkan antara lain:

1. Molo (mulo/sirah/suwunan)

Merupakan balok yang letaknya paling atas, yang dianggap sebagai kepala bangunan.

2. Ander (saka-gini)

Balok yang terdapat di atas pengeret untuk penopang molo.

3. Geganja

Balok untuk konstruksi penguat/stabilisator ander

4. Pengeret (pengerat)

Balok sebagai penghubung dan stabilisator ujung-ujung tiang. Selain itu Pengeret digunakan kerangka rumah bagian atas. Tempatnya terletak melintang menurut lebarnya rumah dan ditautkan dengan blandar.

Rumah Joglo di Jawa Tengah memiliki hiasan ukiran yang unik. Rumah Joglo di Yogyakarta kebanyakan berhiaskan flora, fauna, dan alam. Sementara itu tiang rumah diberi hiasan bermotif bunga mekar atau Padma. Hiasanya bunga ini kebanyakan teratrai merah yang memiliki makna. Bunga teratai merah melambangkan kokoh, suci, dan tidak tergoyahkan. Hiasan bunga teratai ini dulu dianggap sebagai penghalau bencana yang menimpa rumah.

Berikut ukiran atau hiasan yang sering ditemukan di rumah Joglo:

1. Wajikan

Bentuknya hampir mirip belah ketupat atau wajik. Pada bagian tengah ada ukiran bunga-bungaan.

2. Banyu Netes

Bentuk ukiran seperti tetesan-tetesan air. Ukiran ini terinspirasi dari tetesan air hujan dari pinggiran atap.

3. Dan Lung-lungan

Merupakan ukiran paling indah dan manis. Arti ukiran ini adalah lambang kesuburan. Lung-Lungan berbentuk tanaman bebungaan rambat yang menjalar-jalar

4. Dan Patran.

Bentuknya menyerupai susunan daun yang berjajar rapi dan bersusun. Patran berada di bagian-bagian yang sempit kemudian memanjang sebagai hiasan yang berbaris rapi.

5. Gunungan

Gambar yang menyerupai gunung dan hutan. Arti Gunungan adalah alam semesta atau jagad raya. Gunungan bermakna kedamaian, kemakmuran serta ketenteraman.

Itulah penjelasan mengenai rumah adat di Jawa Tengah mulai dari sejarah, bentuk bangunan, sampai fungsi rumah. Rumah adat ini semoga menjadi pengetahuan dan ilmu baru.

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...