Mengenal Honai, Rumah Adat Papua yang Ramah Lingkungan

Image title
28 September 2021, 16:20
Gambar rumah adat Papua yang disebut rumah Honai
jayawijayakab.go.id
Gambar rumah adat Papua yang disebut rumah Honai
Gambar rumah adat Honai di Papua
Gambar rumah adat Honai di Papua (sim.ciptakarya.pu.go.id)

Makna Rumah Adat Honai

Ilalang atau jerami yang digunakan sebagai atam mungkin terlihat lemah. Tetapi, ilalang juga bisa sangat tajam. Makna dari rumah Honai menurut buku yang terbuat dari ilalang adalah mandiri, kuat kritis, dan mudah menyesuaikan diri, menurut buku “Rumah Adat Nusantara”

Selain itu, rumah Honai juga membutuhkan tiang untuk menahan bentuk rumah. Tiang rumah Honai terbuat dari kayu besi karena dianggap kuat. Tiang merupakan bahan penting sebagai penyangga.

Dinding kayu pada rumah Honai disusun secara melingkar. Maknanya adalah sebagai simbol kesatuan dan persatuan untuk mempertahankan dan mewariskan budaya suku, nilai, harga diri yang sehati dan satu tujuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Lantai rumah Honai hanya berupa rumput atau jerami. Bahan rumput dan jerami dipilih karena menggambarkan makna kesederhanaan. Di dalam rumah Honai tidak disediakan tempat duduk. Suku Dani mempersilakan tamunya untuk duduk di bawah dengan alas jerami.

Hal itu dilakukan untuk membentuk kebersamaan antar sesama suku Dani. Rumah Honai bentuknya sangat sederhana karena suku Dani termasuk suku nomaden sehingga kesederhanaan rumah memudahkan perpindahan mereka ke tempat lain.

Fungsi rumah Honai, selain sebagai tempat tinggal, adalah tempat penyimpanan alat-alat perang dan berburu serta tempat mendidik anak laki-laki agar menjadi orang yang kuat saat dewasa dan berguna bagi sukunya.

Rumah Honai juga berfungsi sebagai tempat menyusun strategi perang jika terjadi peperangan dan tempat menyimpan barang berharga yang sudah ditekuni sejak dulu.

Bahan-bahan dalam Pembangunan Rumah Honai

Menurut Fangnania Trifena Rumthe dalam buku “Rumah Bundar”, Honai berbentuk bundar atau lingkaran seperti sarang burung. Tidak ada honai yang tidak bundar. Pada awalnya honai dibuat sama sekali tidak menggunakan paku, baik untuk sambungan atau pun memperkuat papan.

Bahan-bahan untuk membuat rumah Honai meliputi:

  • Papan cincang, disebut papan cincang karena kedua ujung papan itu dibuat runcing seperti tombak. Ujung papan yang runcing akan ditanam ke dalam tanah. Papan cincang dimanfaatkan sebagai dinding honai.
  • Balok kayu untuk tiang tengah atau tiang utama. Tiang utama berfungsi menyangga atap honai.
  • Kayu buah untuk rangka penutup atap honai.
  • Lokop/Pinde bentuknya seperti bambu kecil panjang berfungsi sebagai alas tempat tidur.
  • Rumput alang-alang sebagai atap honai.
  • Tali rotan, berasal dari akar-akar pohon, atau tanaman sulur-suluran yang berfungsi seperti tali.

Keluarga yang mau membuat honai akan mengundang kerabat dan saudara-saudaranya. Selama proses pembangunan, mereka akan makan bersama-sama. Tradisi makan bersama ini disebut “bakar batu”.

Rumah Adat Papua selain Rumah Honai

Ada beberapa rumah adat Papua yang lain karena suku di Papua beragam. Beberapa rumah adat lain di Papua adalah:

  • Rumah Jew dari suku Asmat.
  • Rumah Kaki Seribu dari suku Arfak.
  • Rumah Pohon dari suku Korowai.
  • Rumah Kariwari dari suku Tobati.

Dibalik kesederhanaan dari rumah adat Papua, terdapat berbagai makna penting tentang kebersamaan dan gotong royong. Oleh sebab itu, mengenal rumah adat Papua penting dilakukan untuk turut melestarikan kebudayaan Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...