Perang Topat dan 4 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia

Image title
5 April 2022, 15:53
Ilustrasi, Perang topat di Lombok, salah satu tradisi unik lebaran di Indonesia.
menpan.go.id
Ilustrasi, Perang topat di Lombok, salah satu tradisi unik lebaran di Indonesia.

Upacara ini diawali dengan keluarnya Gunungan Lanang (kakung) dan dibawa ke Masjid Gede Keraton Ngayogyakarta untuk didoakan. Keluarnya gunungan ini baru dimulai pukul 10.00 pagi atau setelah salat Id.

Gunungan tersebut terbuat dari sayur-sayuran dan hasil bumi lainnya. Dalam tradisi ini, Gunung Lanang dikawal oleh prajurit keraton sebab hasil bumi ini nantinya akan diambil secara berebutan oleh masyarakat setempat.

3. Tradisi Baraan

Baraan merupakan tradisi lebaran khas Bengkalis, Provinsi Riau. Tradisi ini pada dasarnya adalah kegiatan silaturahmi ke rumah-rumah tetangga secara beramai-ramai. Setiap keluarga yang mengikuti Baraan membawa seluruh atau sebagian anggota keluarganya.

Rumah yang menjadi sasaran silaturahmi adalah rumah masyarakat yang ikut serta pada Baraan tersebut. Ada bermacam tingkatan baraan, mulai dari Baraan RT sampai almuni sekolah. Tuan rumah yang dikunjungi nantinya akan menyajikan hidangan untuk para tamu, dan sebelum menyantap hidangan tersebut akan dilakukan pembacaan doa bersama terlebih dahulu.

Meneruskan catatan kebudayaan.kemdikbud.go.id, dalam perayaan Baraan, setiap rumah di dusun tersebut pasti akan mendapat giliran kunjungan. Apabila di suatu dusun terdapat 100 rumah, maka rombongan akan mengunjungi 100 rumah tersebut. Oleh karena itu, tradisi Baraan tidak dapat dituntaskan hanya dalam waktu satu hari.

4. Tari Topeng Muaro

Hiburan Tari Topeng Muaro digelar setiap momen Idul Fitri di Desa Muaro, Jambi. Topeng yang dikenakan terbuat dari labu manis tua berkulit keras yang dihias menggunakan cat berbagai warna. Selain itu, ijuk juga digunakan sebagai properti pelengkap yang diletakan di atas topeng agar menyerupai rambut.

Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Berdasarkan pengakuan tetua kampung setempat, dahulu tradisi ini digelar secara lebih sederhana dibanding sekarang. Namun, tidak menghilangkan kesakralan untuk saling bermaafan dan menghibur di hari raya.

5. Nyembah Belari

Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan memiliki tradisi unik yang dijalankan  secara turun temurun oleh anak-anak dari satu generasi ke generasi berikutnya. Anak-anak dari usia enam sampai 12 tahun itu melakukan tradisi Nyembah Belari untuk memeriahkan Idul Fitri.

Tradisi ini pada dasarnya adalah kegiatan silaturahmi, bedanya dilakukan secara cepat. Anak-anak yang melakukan tradisi ini tidak sampai masuk ke rumah yang dikunjungi, melainkan hanya berdiri di teras rumah warga sambil menadahkan tangan menunggu pemberian pernak-pernik dari tuan rumah.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...