Konstruksi PLTA Jatigede Selesai 90%, Siap Beroperasi Tahun Ini

Image title
11 Februari 2019, 12:02
Proyek PLTA Jatigede
Arief Kamaludin|KATADATA
Air tampungan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Bandung Jawa Barat, beroperasi secara komersial tahun ini. Pembangunan fisik PLTA dengan kapasitas 2 x 55 Megawatt (MW) telah hampir rampung.

"Progresnya sudah 90%, karena kan beroperasi tahun ini," kata Pembina Energi Baru Terbarukan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan, kepada Katadata.co.id, Senin (11/2).

Adapun nilai investasi pembangkit ini mencapai US$ 82 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun. Dana proyek tersebut berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan export credit agency (ECA) Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Proyek ini dikerjasamakan oleh kontraktor Synohydro-PP Consortium.

(Baca: Selama 2018, Hanya PLTU yang Penuhi Target Penggunaan Produk Lokal)

Saat beroperasi nanti, pembangkit ini direncanakan akan memanfaatkan air dari Waduk Jatigede di Sungai Cimanuk, yang merupakan waduk serbaguna dengan fungsi utamanya adalah melayani Daerah Irigasi Rentang seluas 90 ribu hektare. Selain itu waduk ini juga dimanfaatkan untuk suplai air baku, flood control, konservasi, pariwisata, dan pembangkit tenaga listrik.

Listrik PLTA Jatigede berasal dari Waduk Jatigede yang berada Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede. Nantinya Proyek PLTA ini akan masuk ke sistem kelistrikan Jawa Bali. PLTA Jatigede akan jadi PLTA terbesar keempat di Jawa Barat, setelah PLTA Cirata, PLTA Jatiluhur, dan PLTA Sanguling.

Selain PLTA Jatigede, akan ada PLTA Poso Unit 1 yang direncanakan akan beroperasi pada Agustus tahun ini. PLTA Poso 1 memiliki kapasitas listrik 120 Megawatt (MW). Pembangkit ini dibangun oleh PT Poso Energy, anak usaha Kalla Energy. PLTA Poso bergantung pada delapan anak sungai yang berada di Danau Poso.

(Baca: Pembangunan PLTA Cisokan Terganjal Lahan)

PLTA Poso akan berdampingan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Janeponto. Kedua pembangkit tersebut akan berada dalam satu sistem kelistrikan. Sehingga, jika salah satu daya pembangkit tidak maksimal, pembangkit lainnya akan menggantikan untuk menghasilkan listrik.

Artikel ini telah direvisi pada Rabu (13/2)

Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...