Proyek Kilang Cilacap Tetap Jalan Sesuai Target meski Tanpa Aramco
PT Pertamina (Persero) menyatakan komitmennya untuk tetap melanjutkan proyek kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah. Perusahaan pelat merah ini akan tetap mengerjakan proyek itu meskipun nantinya Saudi Aramco yang menjadi mitranya batal ikut bergabung.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan saat ini memang masih menunggu sikap Saudi Aramco lanjut tidaknya bermitra di proyek tersebut. Sesuai informasi yang disampaikan Saudi Aramco, mereka akan melakukan rapat manajemen puncak akhir bulan ini.
Namun, Pertamina juga sudah menyiapkan beberapa antisipasi menghadapi keputusan dari Saudi Aramco tersebut. “Apabila manajemen puncak Aramco memutuskan tidak lanjut, maka kami akan tetap laksanakan proyek ini sesuai rencana,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (30/8).
Saat ini, Pertamina memiliki hak kelola mayoritas atau sebesar 55% di Kilang Cilacap. Sisanya 45% dipegang Saudi Aramco.
Nantinya, Pertamina bisa mencari mitra baru setelah menyelesaikan studi lanjut dari proyek tersebut. Adapun, perusahaan energi milik negara ini ke depan akan memasuki tahap studi desain konstruksi dasar (Basic Enginering Design/BED) dan desain awal (Front End Enginering Design/FEED).
Sementara itu, mengenai lahan, menurut Gigih sudah selesai. Pertamina memang membutuhkan perluasan lahan. Ini akan menutup jalan utama di depan area kilang, sehingga memerlukan lahan pengganti.
Lahan tersebut sudah diperoleh dari pihak ketiga. “Untuk lahan tambahan yang diperlukan oleh proyek ini sudah diselesaikan dan tinggal proses settlement,” ujar Gigih.
Modifikasi Kilang Cilacap ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini digarap Pertamina dan Saudi Aramco. Dengan proyek ini kapasitas kilang minyak di Cilacap akan meningkat menjadi 400 ribu barel per hari (bph) dari sebelumnya 348 ribu bph.
(Baca: Pemerintah Berikan Tax Holiday ke Saudi Aramco Bangun Kilang Cilacap)
Proyek modifikasi Kilang Cilacap ini awalnya ditargetkan selesai 2021. Namun belakangan Pertamina mengatur ulang jadwal tersebut hingga 2023.