Produksi Migas Pertamina Selama Semester I-2018 Meningkat
PT Pertamina (Persero) mengklaim ada kenaikan produksi minyak dan gas (migas) selama Semester I tahun 2018. Bahkan selama enam bulan pertama itu lebih tinggi daripada target yang ditetapkan perusahaan.
Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan produksi migas sejak awal Januari hingga Juni 2018 mencapai 915 ribu setara minyak per hari (bsmph). Perinciannya, 385 ribu barel per hari (bph) minyak dan gas 3.067 MMSCFD.
Padahal tahun lalu hanya 693 ribu bsmph. Angka itu terdiri dari minyak sebesar 342 ribu bph dan gas sebesar 2.035 mmscfd.
Jika dibandingkan target Semester I tahun 2018 yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, capaian itu pun lebih tinggi. “Selama Januari hingga Juni 2018, realisasi produksi migas yakni 915 ribu bsmph dan targetnya 893 ribu bsmph," kata Meidawati kepada Katadata.co.id, Senin (16/7).
Produksi selama Semester I-2018 ditopang dari sejumlah anak usaha Pertamina. Mereka adalah PT Pertamina EP Cepu (PEPC), PT. Pertamina Internasional EP, PT Pertamina Hulu Mahakam.
Namun, jika Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) untuk awal Januari hingga Desember,maka capaian produksi migas selama enam bulan terakhir itu masih di bawah target. Adapun dalam RKA 2018 Pertamina mematok target produksi migas 2018 sebesar 930 ribu bsmph.
Meidawati menjelaskan ada beberapa sebab yang membuat capaian produksi migas Pertamina selama semester I 2018 masih 98% dari target produksi 2018. Salah satunya kendala teknis. Ini terjadi dalam produksi migas Blok Mahakam. "Untuk pencapaian minyak Blok Mahakam masih di atas target ,tapi gas masih di bawah," kata dia.
Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi siap jual (lifting) minyak PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) hanya mencapai 46.376 bph selama enam bulan terakhir. Padahal targetnya di APBN 2018 sebesar 48.271 bph.
Tak hanya minyak, lifting gas PHM juga gagal mencapai target. Capaiannya 916 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 83,3 persen dari target 1.100 mmscfd.
(Baca: Kinerja Blok Mahakam Jadi Alarm Pemerintah Putuskan Alih Kelola)
Meidawati optimistis hingga akhir tahun produksi Pertamina bisa mencapai target. Selain Mahakam, Pertamina akan mengandalkan beberapa blok migas lainnya untuk menopang produksi seperti Cepu, Offshore North West Java (ONWJ), dan produksi migas Pertamina dari luar seperti seperti di Aljazair dan Irak.
Tahun ini, Pertamina menganggarkan investasi lebih besar daripada tahun lalu. Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman pernah mengatakan tahun ini perusahaannya siap menggelontorkan dana hingga US$ 5,6 miliar. Padahal realisasi tahun 2017 hanya mencapai US$ 4 miliar.