Inpex Pilih Chiyoda dan Synergy Buat Pipa Bawah Laut Blok Masela
Inpex Corporation memberikan kontrak pekerjaan desain awal (Pre Front End Engineering Design/FEED) Blok Masela kepada dua perusahaan yaitu Chiyoda Corporation dan PT Synergy Engineering. Kontrak ini disepakati pada Senin (18/6) lalu.
Dilansir oleh situs E&P, kontrak tersebut untuk pengerjaan fasilitas saluran pipa bawah laut (subsea umbilicals risers and flowlines/SURF) dan pipa ekspor gas (gas export pipeline/GEP). Fasilitas ini merupakan bagian dari proyek kilang gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di Lapangan Abadi, Blok Masela, Laut Arafuru.
Inpex sendiri, sedang melakukan studi pra-FEED untuk pengembangan lapangan Abadi dengan konsep darat, di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
(Baca: SKK Migas: PoD Blok Masela Rampung Tahun Ini, Mulai Produksi 2027)
Menurut ketentuan kontrak, Chiyoda dan Synergy akan bersama-sama memanfaatkan sumber daya mereka secara teknis dan komersial memberikan berbagai teknik, keamanan, dan studi biaya kepada Inpex. Mereka juga melakukan pengembangan lingkup pekerjaan FEED yang akan datang, sebagai paket Pra-FEED untuk fasilitas SURF dan GEP.
Sementara, Xodus Group dan Subsea 7 SA akan menggunakan kemampuan mereka untuk studi spesifik sebagai subkontraktor yang dinominasikan. Subsea 7 akan menyumbangkan studi dan saran khusus yang terutama berfokus pada solusi pemasangan yang kompetitif.
(Baca: Inpex Targetkan Pekerjaan Desain Awal Masela Selesai 6 Bulan)
Chiyoda dan Subsea 7 masing-masing memegang 40% dan 60% saham Xodus. Xodus adalah konsultan internasional dalam bidang minyak, gas, dan energi terbarukan yang akan memberikan kepemimpinan teknis, serta memberikan penelitian khusus, berdasarkan keahlian desain kedalaman laut dan pipa laut yang luas.
Sebelumnya, KBR Inc resmi mendapatkan kontrak desain awal Pre-FEED proyek Blok Masela dari Inpex Masela Ltd. Presiden KBR EMEA & APAC Jay Ibrahim belum menyebut nilai kontrak pengerjaan pre-FEED tersebut. Yang jelas, perusahaannya akan mengerjakan kajian itu dengan harga kompetitif. Kajian desain awal ini targetnya bisa selesai enam bulan ke depan.
(Baca: Resmi Dapat Kontrak, KBR Targetkan Desain Awal Masela Rampung 6 Bulan)
Dalam menggarap desain awal itu, KBR berkomitmen mengerahkan seluruh kemampuannnya agar proyek ini lebih efisien. Apalagi proyek ini terletak di daerah terpencil Indonesia Timur. “Kami bangga berpartisipasi dalam proyek strategis nasional yang signifikan ini," kata Jay dalam keterangan persnya, Rabu (9/5).
Awal April lalu Inpex memang mengumumkan dua perusahaan pemenang lelang desain awal Blok Masela. PT KBR Indonesia akan mengerjakan desain awal fasilitas kilang gas alam cair (LNG) di darat. Sementara pekerjaan desain awal fasilitas produksi terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) dikerjakan konsorsium PT Technip Engineering Indonesia dan PT Technip Indonesia.