Investasi PLN Kuartal I 2018 Melonjak 85%
Investasi PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) selama kuartal I tahun 2018 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah pembangunan transmisi.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan investasi kuartal I tahun 2018 mencapai Rp 18,7 triliun atau melonjak 85% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 10,11 triliun.
Menurut Syofvi selama tiga bulan pertama itu, PLN lebih banyak membangun transmisi dibandingkan pembangkit. "Pembangkit malah sedikit, lebih banyak transmisi kan," kata dia di Jakarta, Selasa (5/6).
Meski begitu, capaian itu masih jauh di bawah target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 sebesar Rp 123 triliun. Namun, hal itu dianggap wajar karena masih awal tahun.
Kewajaran itu bisa dilihat dari tren tahun lalu juga. Tahun lalu dari realisasi Rp 94 triliun, di kuartal I hanya Rp 10,11 triliun. "Kalau triwulan I kan kayak orang bangun tidur. Jadi memang triwulan satu agak lambat," kata dia.
Selain itu konsumsi listrik PLN selama tiga bulan terakhir belum mencapai target yang telah ditentukan. Salah satu faktornya karena rendahnya konsumsi listrik dari rumah tangga.
Jika dirinci, selama Januari-Maret 2018 konsumsi listrik yang tercatat di PLN sebesar 55,42 Tera Watt Hour (TWh). Itu terdiri dari konsumsi sektor bisnis sebesar 9,9 TWh, industri sebesar 18,5 TWh, dan rumah tangga sebesar 22,9 TWh.
Realisasi konsumsi listrik tiga bulan terakhir itu capaiannya baru 95% dari target konsumsi listrik kuartal I 2018 yang ditetapkan PLN sebesar 58 TWh. Adapun target konsumsi listrik PLN untuk 2018 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ditetapkan sebesar 239 TWh.
Sedangkan pertumbuhan listrik kuartal I 2018 sebesar 3,67%. Capaian itu lebih tinggi dari pertumbuhan konsumsi listrik periode yang sama tahun lalu yang hanya 2,88%.
Sementara itu, pada kuartal II tahun ini PLN juga akan menghadapi tantangan. Ini karena memasuki lebaran dan libur panjang. Apalagi ada penambahan cuti dua hari dari pemerintah untuk perayaan lebaran.
(Baca: Konsumsi Listrik PLN Kuartal I 2018 Belum Capai Target)
Tambahan libur itu akan mempengaruhi konsumsi listrik PLN, apalagi industri juga tidak ada kegiatan. "Ini liburnya dua minggu, konsumsinya kan jadi gak banyak," kata Syofvi.