PHE Kucurkan Rp 1,3 Triliun untuk Mengebor Sumur Eksplorasi Tahun Ini
(Baca: Pertamina Hulu Energi Naikkan Target Produksi Tahun Ini)
Sementara itu, target produksi siap jual (lifting) PHE tahun ini turun. Tahun ini lifting gas 589 mmscfd, turun dari realisasi tahun lalu yang mencapai 561 mmscfd. Adapun target lifting minyak mencapai 68,08 ribu bph, turun dari realisasi lifting minyak tahun lalu yang mencapai 69,1 ribu bph.
Target pendapatan dan laba bersih PHE tahun ini juga turun dibandingkan tahun lalu. Laba bersih PHE tahun ini ditargetkan US$ 211 juta, padahal realisasi tahun lalu US$ 250 juta. Sementara pendapatan PHE tahun ini ditargetkan sebesar US$ 1,97 miliar, dan realisasi tahun lalu US$ 1,99 miliar.
Direktur Finance dan Business Support PHE Huddi Dewanto mengatakan penurunan target laba dan pendapataan itu karena masih menggunakan asumsi harga minyak US$ 48 per barel. Padahal saat ini harga minyak berada di level US$ 60 per barel.
Untuk itu, PHE tidak menutup peluang adanya revisi target laba dan pendapatan. "Saya yakin perlu disesuaikan dengan kondisi harga minyak," kata Huddi.
Adapun biaya operasional yang dikeluarkan PHE tahun ini mencapai US$ 1,07 miliar. Target ini meningkat daripada tahun lalu yang mencapai US$ 858 juta.
