Daerah Penghasil Migas jadi Prioritas Pembangunan Jargas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memprioritaskan pembangunan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas). Tujuannya untuk mewujudkan keadilan pembangunan sektor energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan tidak adil jika sebuah wilayah atau kotamadya yang memiliki sumur, tapi tidak mempunyai jaringan gas rumah tangga. “Jargas akan kami bangun untuk kota yang ada gasnya,” kata dia berdasarkan situs Kementerian ESDM, Rabu (1/11).
Salah satu daerah yang berpotensi dibangun jargas adalah Kalimantan Utara. Jadi seluruh kota termasuk yang ada di Kalimantan Utara, termasuk Tarakan nantinya ada jargas.
Selain itu, kota yang ada di Kalimantan Timur akan menjadi prioritas pembangunan infrastruktur tersebut. Alasannya Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah penghasil migas di mana terdapat fasilitas produksi lapangan Jangkrik yang baru diresmikan oleh Menteri ESDM.
Khusus untuk Kalimantan Timur, Kementerian ESDM sudah merencanakan pembangunan jaringan gas Bumi untuk Rumah Tangga di dua Lokasi hingga Desember 2017. Pertama di Kota Samarinda sejumlah 4.500 sambungan rumah tangga (SR) dan Kota Bontang (8.000 SR).
Tahun ini Kementerian ESDM menargetkan pembangunan jargas sepanjang 59.809 SR. Target itu turun dari rencana awal 100.000 SR.
Pemangkasan pembangunan jargas untuk tahun juga ikut terpangkas. Awalnya, Kementerian ESDM menargetkan akan ada pembangunan jargas sebanyak 118.000 SR di 20 kota. Namun, jumlah itu dipangkas dengan alasan minimnya anggaran, sehingga menjadi hanya 78.000 SR di 17 kota.
(Baca: Anggaran Dipangkas, Pemerintah Batal Tambah Jaringan Gas Kota)
Adapun realisasi pembangunan jaringan gas rumah tangga hingga 2016 sebanyak 185.991 SR. Jumlah tersebut berada di 14 provinsi dan 26 kabupaten/kota sejak pembangunan dimulai pada 2009.