Kementerian Perindustrian Usul Blok Kasuri Masuk Proyek Strategis
Kementerian Perindustrian mengusulkan proyek minyak dan gas bumi (migas) Blok Kasuri di Papua masuk dalam proyek strategis nasional. Tujuannya agar proyek yang dioperatori Genting Oil itu bisa cepat berjalan.
Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan usulan itu sudah disampaikan kepada Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) pekan lalu. “Dengan masuk menjadi proyek strategis, itu bisa dipercepat karena diambil alih pemerintah," kata dia di Jakarta, Selasa (17/10).
Saat ini pengembangan Blok Kasuri memang belum berjalan sejak 2015 lalu. Salah satu penyebabnya adalah belum ada pembeli gas dari blok ini. Calon pembeli seperti PT Pupuk Indonesia, LG, dan Ferrostaal meminta harga US$ 4 per mmbtu, sementara genting Oil menginginkan harga sebesar US$ 5,21 per mmbtu.
Menurut Khayam peluang Blok Kasuri masuk program strategis nasional memang terbuka karena pemerintah tengah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 tahun 2017. KPIP pun telah memberi sinyal menyetujui proyek itu masuk dalam program strategis. Hanya keputusan itu ada masih menunggu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam waktu dekat.
Setelah masuk proyek strategis, proyek ini akan diawasi oleh KPPIP, termasuk mencari pembeli. "Nanti ditentuin harganya, kalau ada yang berminat silakan ikut lelang, nanti aturannya ada di KPPIP," kata Khayam.
Harapannya, nanti akan banyak industri yang berminat membeli gas tersebut, sehingga bisa menimbulkan efek berganda bagi perekonomian di kawasan timur Indonesia. Rencananya akan dibangun industri petrokimia di teluk Bintuni di desa Onar, Distrik Sumur Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Menurut Khayam dalam Rencana Induk Pembangunan Industri NasionaL (RIPIN) 2015-2035, Kementerian Perindustrian memang memprioritaskan industri bisa tumbuh dan berkembang di wilayah yang dekat dengan lokasi sumber bahan baku dan energi, salah satunya di teluk Bintuni tersebut. Dengan demikian akan tercipta efisiensi rantai produksi.
Ketika Blok Kasuri bisa menghasilkan gas sekitar 285 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Saat ini, Genting Oil sebagai operator blok itu telah mengeluarkan investasi US$ 900 juta. Dana tersebut digunakan untuk mengebor 10 sumur eksplorasi pada tiga lapangan di Blok Kasuri, yakni Lapangan Merah, Lapangan Asap, dan Lapangan Kido.
Pengeboran pertama mulai dilakukan pada 2013. Selain itu Genting juga menemukan cadangan gas baru dari 10 sumur eksplorasi tambahan. Selama ini, perusahaan asal Malaysia itu sudah mengeluarkan investasi mencapai US$ 400 juta untuk eksplorasi.