PGN Upayakan Gas Duri-Dumai Mengalir Oktober 2018 untuk Cegah Penalti
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menargetkan gas bumi dari proyek pipa Duri-Dumai mulai mengalir pada 1 Oktober 2018. Alasannya sudah terikat kontrak dengan pemasok gas menggunakan skema take or pay (mengambil atau membayar). Artinya perusahaan tetap membayar ke pemasok meski gas belum mengalir.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan sudah membahas mengenai kelanjutan proyek pipa tersebut dengan beberapa pihak. “Gasnya harus mengalir 1 Oktober 2018, kalau tidak kami kena take or pay,” kata Jobi di Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (25/9).
Gas yang akan dialirkan ke pipa ini berasal dari Blok Corridor. Blok yang berada di Sumatera Selatan dan dikelola ConocoPhilips akan mengalirkan gas 37 BBtud. Selain itu, ada tambahan juga dari gas yang dihasilkan oleh Energi Mega Persada (EMP).
Namun, secara total, volume gas yang akan mengalir ke jaringan pipa transmisi tersebut sekitar 140 juta kaki kubik per hari (mmscsfd). Pipa ini memiliki diameter yang lebih besar dari biasanya yakni 24 inchi. Salah satu alasannya adalah gas akan mengalir ke kilang minyak milik Pertamina di Dumai.
Untuk itu lah, PGN juga bekerja sama dengan Pertamina dalam membangun pipa tersebut. Kerja sama ini juga nantinya akan menguntungkan negara. “Lebih hemat buat negara tidak harus pasang pipa paralel,” ujar Jobi.
Selain ke kilang Pertamina, gas tersebut akan mengalir untuk memenuhi kebutuhan industri di Riau, kebutuhan pelabuhan, industri petrokimia. Dengan begitu harapannya, industri dalam negeri bisa berkembang.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Alimuddin Baso sebelumnya juga mengatakan kalau Pertamina dan PGN akan segera melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda mulainya konstruksi pada Oktober nanti. “Mudah-mudahan di Oktober ini bisa groundbreaking," kata Alimuddin.
Menurut Alimuddin, peletakan batu pertama belum bisa dilakukan bulan ini karena masih ada beberapa kendala teknis dan administrasi. Kendala itu sedang diselesaikan Pertamina dan PGN.