Cari Sumber Migas, Pertamina EP Survei 3 Dimensi di Papua
PT Pertamina EP melakukan survei seismik tiga dimensi (3D) di Klamossa, Papua. Tujuannya mencari sumber-sumber cadangan minyak dan gas bumi (migas) baru di kawasan timur Indonesia.
Pelaksana Tugas Harian Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan survei ini dilakukan secara bertahap. Pembiayaannya pun menggunakan sistem anggaran tahun jamak. Total luasan kegiatan seismik ini mencapai 500 kilometer persegi. (Baca: Pertamina EP Temukan Cadangan Baru Gas di Papua Barat)
Tahun ini, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini menargetkan luasan seismic mencapai 200 kilometer persegi, sementara sisanya dikerjakan tahun depan. “Dari kegiatan tersebut, kami akan review hasilnya apakah potensinya sesuai dengan target yang diharapkan,” ujar Nanang berdasarkan siaran resminya yang diterima Katadata, Senin (15/5).
Selain itu Nanang mengatakan kegiatan survei seismik 3D kali ini juga sebagai upaya memenuhi target Pertamina EP. Tahun ini Pertamina EP menargetkan bisa melakukan survei 3D seluas 621 kilometer persegi. Sementara target seismik 2D Pertamina EP tahun ini sepanjang 883 kilometer.
Kegiatan seismik di Papua bukanlah pertama kalinya dilakukan oleh perusahaan. Sebelumnya pada 2016, Pertamina EP pernah melakukan survei seismik 2D di Kabupaten Bintuni-Kabupaten Sorong Selatan. Di tahun itu juga, kegiatan seismik Pertamina EP melampaui target, untuk 2D mencapai 100 persen seluas 953 kilometer dan seismik 3D-nya mencapai 128 persen, yaitu 1.008 kilometer persegi.
(Baca: Upaya Pertamina Kelola Blok Migas di Rusia Terganjal Aspek Komersial)
Pejabat Sementara Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu (SKK) Migas Wilayah Papua dan Maluku Anggaraita Putra S mengatakan kegiatan survei seismik Klamassosa melintasi sembilan distrik di Kabupaten Sorong dan membutuhkan waktu selama 18 bulan. "Ini merupakan harapan baru bagi industri hulu migas untuk menemukan potensi cadangan baru di Kawasan Timur Indonesia,” ujar dia.
Ia juga mengingatkan agar aspek kehumasan menjadi perhatian dalam pelaksanaan seismik kali ini. Jadi kontraktor dan subkontraktor berkoordinasi dengan SKK Migas Perwakilan dan bagian Legal Relation PT Pertamina EP Asset 4 Papua Field. Hal ini mengingat kondisi masyarakat dan geografis Papua.
Sementara General Manager Asset 4 PT Pertamina EP Didik Susilo mengatakan pekerjaan seismik kali ini memperkerjakan 2.000 orang, termasuk warga lokal, serta berkoordinasi dengan kepala distrik dan kepala marga. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan efek berganda terhadap daerah dan masyarakat. (Baca: Efek Berganda Industri Migas)
Adapun kegiatan survei seismik di Klamossa masuk dalam area Asset 4 Pertamina EP. Di aset lima terdiri dari lima lapangan yakni Sangata, Bunyu, Sangasanga, Tanjung, Tarakan, dan Papua. “Karena itu, kami memohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk kelancaran kegiatan ini,” kata dia.