Bos PLN Yakin DPR Restui Pencabutan Subsidi Listrik 900 VA

Miftah Ardhian
9 September 2016, 15:32
Direktur Utama PLN Sofyan Basir
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Direktur Utama Perusahan Listrik Negara (PLN) optimistis pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan daya 900 volt ampere (VA) yang bukan keluarga miskin dan rentan miskin akan disetujui Dewan Perwakilan Rakyat. Bos perusahaan pelat merah itu yakin setelah berkomunikasi dengan Komisi Energi DPR.

Bila Dewan benar-benar sepakat atas rencana tersebut, hal itu berarti 18 juta pelanggan listrik rumah tangga 900 VA akan mengalami kenaikan tarif listrik pada tahun depan. “Sudah disampaikan ke DPR. Mudah-mudahan subsidi buat 2017 sudah selesai,” kata Sofyan di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Jumat, 9 September 2016.

Dari Komisi, rencana pencabutan, yang awalnya akan dilaksanakan pada Juli lalu itu, akan dibawa ke Badan Anggaran DPR. Menurut Sofyan, akibat ditunda-tundanya pencabutan subsidi listrik tersebut bisa memunculkan kembali rasa terkejut di masyarakat (Baca: Pencabutan Subsidi Tertunda, Anggaran Listrik Bengkak Rp 18,8 Triliun).

Karena itu, PLN terus melakukan sosialisasi tentang pemangkasan subsidi bagi belasan juta pelanggan yang tidak miskin dan rentan miskin. “Sudah lama kami sosialisasi, sudah beberapa bulan karena ditunda-tunda terus. Seharusnya Juli, tapi kemungkinan baru Januari (2017). Tapi persetujuan dari Komisi VII sudah ada,” ujar Sofyan.

Ditemui secara terpisah, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jarman mengatakan pencabutan subsidi bagi pelanggan 900VA telah masuk nota keuangan yang disampaikan pemerintah kepada DPR. Namun, pencabutan akan dilakukan secara bertahap.

Subsidi Listrik 18 Juta Pelanggan akan Dicabut
Subsidi Listrik 18 Juta Pelanggan akan Dicabut (Katadata)

Proses bertahap inilah yang akan dikomunikasikan kembali dengan Komisi VII pekan depan. “Yang diusulkan bahwa 900VA, yang 18,7 juta pelanggan, subsidinya dicabut. Sedangkan masyarakat yang tidak mampu dan miskin itu 4,1 juta orang tetap dapat subsidi,” ujar Jarman.  (Baca juga: PLN Usulkan Perubahan Skema Hitungan Tarif Listrik).

Yang jelas, dalam hitungan pemerintah, pencabutan subsidi tidak tepat sasaran dapat menghemat anggaran sekitar Rp 20 triliun. 

Dalam pembahasan APBN Perubahan 2016, rencana ini sempat ditolak anggota Dewan. Bahkan, Kementerian Energi dan Komisi Energi (Komisi VII) DPR akhirnya sepakat tidak mencabut subsidi listrik golongan daya 900 Volt Ampere (VA). Dengan begitu, tarif listrik golongan tersebut tetap sampai akhir 2016.

Sudirman Said, Menteri Energi ketika itu, mengatakan, berdasarkan rapat Komisi Energi, diputuskan alokasi dana subsidi listrik 2016 sebesar Rp 38,39 triliun. “Tarif dasar listrik tidak akan naik sampai akhir tahun, dan 900 VA tetap disubsidi,” kata Sudirman pertengahan Juni lalu.

Namun adanya subsidi listrik tersebut berpotensi membengkakkan anggaran negara. Apalagi tidak ada ruang untuk menaikkan harga dan menambah dana subsidi hingga akhir tahun nanti. (Baca: Pemerintah Tetap Akan Cabut Subsidi Listrik 900 VA Tahun Ini).

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Fadel Muhammad menolak rencana pencabutan subsidi listrik. Jika subsidi dicabut, akan memberatkan masyarakat. “Prinsip kami jangan ada kenaikan harga, rakyat ini sudah susah,” katanya.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...