Atasi Krisis Listrik, Jokowi Resmikan Pembangkit Bergerak di Sumatera

Safrezi Fitra
1 Juni 2016, 19:35
Jokowi
Laily | Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi, dan Dirut PLN Sofyan Basir meresmikan pembangunan pembangkit bergerak atau MPP berkapasitas 350 MW

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi serius keluhan warga Provinsi Bangka Belitung mengenai permasalahan listrik di daerah tersebut. Hari ini, Jokowi meresmikan pembangunan pembangkit bergerak atau Mobile Power Plant (MPP) di Desa Air Anyir, Kecamatan Merwang, Bangka.

"Tahun lalu saat ke sini (Bangka) bertemu masyarakat, saya tanya keluhannya. 'Pak listriknya byar pet (kadang ada, kadang tidak), menginap di hotel juga byar pet'," cerita Jokowi dalam keterangan resmi saat meresmikan pembangkit tersebut, Rabu (1/6).

Menindaklanjuti keluhan ini, Jokowi langsung memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basir untuk segera membangun pembangkit listrik di Bangka Belitung.

Perintah ini pun direspons dengan membangun MPP berkapasitas 350 megawatt (MW) untuk mencukupi kebutuhan listrik di Regional Sumatera. Untuk wilayah Bangka Belitung, pembangkit yang akan dibangun berkkapasitas 100 MW. (Baca: Ditegur Pemerintah, PLN Kerjakan Proyek Kabel Laut Sumatera - Jawa)

MPP dipilih karena bisa dikerjakan dalam waktu yang cukup singkat. Awalnya PLN akan membangun pembangkit batu bara, karena mudah mendapatkan pasokan bahan bakunya. Namun, pembangunan pembangkit batu bara bisa memakan waktu 4-5 tahun. Sementara pembangunan MPP bisa selesai dalam enam bulan.

Saat ini sudah ada pembangkit yang selesai dikerjakan dan telah memasuki tahap uji coba. Kapasitasnya sebesar 30 MW. Jokowi menargetkan pada akhir September ada lagi tambahan 25 MW dari pembangkit yang sudah terbangun. Artinya tahun ini Bangka Belitung akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 55 MW dari pembangkit yang baru selesai dibangun.

Sebenarnya dengan tambahan listrik 50 MW saja sudah bisa mengatasi masalah listrik di Bangka Belitung. Namun, karena industri dan hotel-hotel di daerah tersebut sudah mulai berkembang, diperkirakan kebutuhan listriknya akan bertambah. Dalam tiga tahun ke depan, Jokowi menargetkan pembangkit listrik dengan daya 100 MW akan selesai dibangun.

“Paling tidak semuanya diantisipasi dari sekarang. Jangan nanti saya datang masih byar-pet, byar-pet, byar-pet. Ndak mau saya seperti itu, semua harus diantisipasi," ujar Jokowi. (Baca: Kisruh Listrik 35 GW, Rizal Kembali "Kepret" JK dan Sudirman)

Pembangkit listrik bergerak ini tidak hanya dibangun di Bangka Belitung. Ada beberapa MPP lain yang dibangun untuk memasok kebutuhan listrik di Sumatera. Pembangkit yang sedang dibangun ini adalah MPP Paya Pasir Medan 3x25 MW, MPP Nias 1x25 MW, MPP Aur Duri Riau 3x 25 MW, dan MPP Tarahan Lampung 4x25 MW‎.

Saat peresmian MPP di Bangka, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah masih terus berusaha untuk mengejar target listrik 35 gigawatt (GW) di seluruh Indonesia. Dia optimistis target ini akan tercapai dan proyeknya berjalan sesuai rencana.

Dia pun mengaku telah menerima laporan bahwa hingga akhir tahun lalu sudah ada penandatanganan kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) sebesar 17,3 GW. Kemudian pembangunan pembangkit yang sudah berjalan sebesar 8 GW. Jokowi pun akan memantau langsung segala perkembangan proyek pembangkit tersebut.

"Saya ingatkan, jangan hanya ramai-ramai groundbreaking. Saya pastikan agar proses ini selesai, rakyat juga harus mengawasi. Saya tidak mau 2018 dan 2019 listriknya byar-pet," tegasnya. (Baca: Mau Diambil ESDM, PLN: Kami Mampu Selesaikan Lelang Listrik 35 GW)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...